EXO’s
Do Kyungsoo and OC’s Yoon Jihyo |
Romance | PG-15 | Ficlet | Vivi as LDH @IRIS Cover Fanfiction – ICFF |
Deev,2015
First kiss, ketika senja.
Sepasang manusia itu tertawa lebar ketika kaki-kakinya
asik mengayuh sepeda masing-masing, mengikuti jalan terjal yang berkelok-kelok,
menyembunyikan tempat terindah yang pernah ada. Salah seorang dari mereka,
seorang gadis dari atas sedel sepeda mulai oleng, dalam hitungan sepersekian
detik saja ia telah tersungkur, tertindih benda berat itu.
Kyungsoo yang menyadari itu terhenyak, sesegera mungkin
memarkirkan sepedanya dan membantu gadis yang tengah meringis kesakitan. Dengan
lengannya yang cukup kekar, Kyungsoo menyingkirkan awak sepeda, dan memfokuskan
diri pada luka di beberapa bagian tubuh gadis itu. Tersirat dengan jelas mimik
kekhawatiran yang memenuhi lekuk wajahnya yang sempurna.
“Gwaenchanhayo,
Kyungsoo-ya,” tutur Jihyo yang seakan
sudah paham atas rasa khawatir pemuda di hadapannya telah memuncak. Jujur saja
ia sangat risih ketika mendapat ekspresi wajah seperti itu. Berkesan sangat
meremehkan daya tahan tubuhnya.
“Bagaimana bisa kau baik-baik saja, Jihyo-ya?! Tangan dan kakimu terluka!” Nada
tinggi menyelimuti kalimat, wajah Kyungsoo kian panik.
Pemuda itu memapah tubuh Jihyo, membawanya ke puncak
bukit—tempat tujuan mereka, gadis itu membiarkan Kyungsoo merangkulnya.
Ya
Tuhan, apa yang sebenarnya terjadi?
Kalimat itulah yang sering keluar ketika Jihyo
merasakan degup jantungnya memompa berlipat-lipat kali lebih cepat. Tentu saja
ketika bersama pemuda dengan bentuk bibir menyerupai bentuk hati yang biasa
digambarkan orang-orang.
“Ada apa Jihyo-ya?
Kenapa kau menatapku seperti itu?”
Gadis itu tersadar dari lamunannya. Ia menggeleng pelan,
baru ia sadari bahwa sudah sejak tadi matanya memandang wajah Kyungsoo yang
hampir setara dengannya.
Kyungsoo meraih kedua tangan gadis itu, menggenggamnya,
dan berdiri menghadapnya.
Jihyo menelan ludah, ia sangat gugup dan tegang saat
ini. Saat memasuki iris gelap milik pemuda itu.
Kyungsoo tersenyum manis seperti biasanya, sejenak ia
mengalihkan arah pandang matanya. mencari aura keberanian yang kian terpendam
di hatinya.
“K-kau kenapa Kyungie?”
suara serak Jihyo memecah keheningan yang telah berlangsung beberapa detik.
Dengan cepat pemuda itu menatap mata Jihyo, lagi. Dan
tersenyum. “Aku tidak apa-apa Jihyo-ya.”
“Eum...” Jihyo bergumam dengan senyum masam. Ada rasa
sedikit kecewa atas jawaban Kyungsoo barusan.
“Lihat!” tunjuk Kyungsoo yang mengarah ke atas awan, di
langit yang kian memudar.
Kepala Jihyo menoleh cepat kearah tunjuk Kyungsoo. Ia
menelususri langit orange itu, tapi tidak ada hal yang menarik yang bisa
ditangkap indera penglihatannya.
CHU~
Segera mungkin Jihyo menarik wajahnya, menjauh.
Jemarinya mengelus bibirnya yang basah. Wajahnya merona seketika. Ia menelan
salivanya.
“Ya! Apa yang kau lakukan Kyungsoo?!”
“Aku tidak melakukan apa-apa Jihyo,” jawabnya datar
dengan ekspresi sesantai mungkin.
“Tidak melakukan apa-apa, katamu?! Lalu tadi itu apa?!”
bentaknya dengan nada tinggi, “Kau... kau baru saja menciumku tahu!” Dan rona
merah itu muncul lagi.
“Aku tidak melakukannya, Jihyo. Kau yang melakukannya
sendiri. Kau yang langsung berbalik dan memberi ciuman itu.”
Jihyo sangat malu atas kejadian barusan, bahkan
wajahnya terasa amat panas karena rasa malu itu. Ia menundukkan kepalanya
dalam.
Kau
bodoh Jihyo! Gadis bodoh! –rutuknya dalam hati.
Seketika tawa itu pecah. Kyungsoo menengadahkan
kepalanya, meluapkan gema tawa itu. Membuat Jihyo langsung mengangkat
kepalanya, bingung.
Lengan Kyungsoo melingkar di leher Jihyo, merangkulnya
hangat. Sebelah tangannya tergerak untuk mengacak-acak ujung rambut gadis itu.
“First kiss, ketika senja,” ujarnya kemudian.
Jihyo terhenyak, jadi Kyungsoo sengaja melakukannya? Jihyo
hanya bisa tertawa kecil mengetahui kebenaran itu.
THE END
0 Response to "Ketika Senja"
Post a Comment