Starring : OC’s Ha Yoon — EXO’s Sehun, Chanyeol, Baekhyun | Length : Ficlet | Genre : AU| Rate : PG | Written by Deev | ©2015
Menjadi siswa pupuler di lingkungan sekolah bukan berarti
mampu mendapatkan segala yang diinginkan. Salah satunya cinta. Memang sih
banyak di luar sana yang rela berbaris untuk mendapatkan hati seorang Ha Yoon,
gadis berambut hitam legam yang melengkapi proporsi wajahnya yang tirus. Tapi
sayangnya ia telah menempatkan nama seorang lelaki di palung hati. Nama yang
belum pernah ia umbar ke siapapun.
“Yoon, kamu sadar nggak sih, semakin hari mereka semakin
gila,” cetus Rael sambil bersender di daun pintu. Memiliki teman cantik seperti
Ha Yoon tak selamanya membuat Rael bersungut—karena tiap melintas dimanapun pasti ada laki-laki yang mengajak Ha
Yoon berbincang dan berakhir mengabaikan Rael— toh kalau setiap hari
seperti ini, matanya justru akan sehat karna disuguhi wajah tampan setiap
waktu.
“Habis mau gimana lagi?”
Gadis berambut sebahu itu tersenyum malu sambil menyenggol
bahu Ha Yoon pelan, “Bagi ke aku aja gimana?” bisiknya bercanda.
“Gila! Udah ah aku mau ke perpus dulu,” balas Ha Yoon tak
ambil pusing yang langsung meninggalkan sahabatnya.
*
Perpustakaan; bagai gudang sekolah yang tak layak untuk
didatangi. Meski ruangannya bersih dan rapi juga wangi, tetap saja pikiran
seorang siswa akan lebih relax jika
tak berada di antara tumpukan buku, kecuali anak yang ingin tidur tanpa ada
seorangpun mengganggu.
Ha Yoon menahan langkahnya. Perlahan ia mundur dan
bersembunyi di balik rak buku, “Ternyata dia disini,” gumamnya. Terbersit niat
untuk menghampiri lelaki yang tengah menikmati dunia mimpinya itu tetapi urung
saat seorang pemuda mendahuluinya. Buru-buru Ha Yoon kembali bersembunyi karna
takut ketahuan.
*
Sebotol air mineral terulur tepat di depan wajah Ha Yoon yang
memerah karena kelelahan, refleks membuatnya mendongak dan mengulurkan
tangan—menerima pereda dahaga itu.
“Gomawo.”
“Kadang hidup ini lucu ya? Kita tetap bertahan dan berjuang
demi sesuatu yang belum tentu bisa diraih. Dan anehnya lagi, kenapa kita nggak
menerima hal yang pasti-pasti aja? Kamu tau nggak Yoon.. kalau sebenarnya—“
“Hoi burun kumpul! Berduaan mulu!” seru Rael yang langsung
disambut anggukan Ha Yoon. Sedangkan Baekhyun masih memilih bertahan di
tempatnya.
“Ha Yoon.. aku menyukaimu, asal kau tahu,” gumamnya sebelum
ikut berkumpul di lapangan.
*
Semua orang sibuk latihan untuk penampilan nanti. Meskipun
bukan audisi yang dilihat oleh perusahaan ternama, tetapi penampilan tari hari
ini akan menentukan nilai kesenian.
Ha Yoon mengibaskan tangan di udara, “Susah banget asli,”
eluhnya ngos-ngosan dan memilih menepi untuk istirahat.
Seorang laki-laki menghampiri Ha Yoon, “Susah ya? Atau kita
ubah aja gerakannya?”
“Hm? Eh.. enggak.. nggak perlu kok,”
“Mau gerakan yang ini?” tanyanya sambil menunjukkan salah
satu gerakan tari, “atau ini?”
Ha Yoon mengulum senyum tipis, “Udahlah, nggak perlu diganti
kok. Yuk latihan lagi,” ajaknya seraya berjalan mendahului Kai. Tetapi baru dua
langkah dan lelaki itu menahan lengan Ha Yoon.
“Kalau kamu kesulitan, bilang ke aku Yoon. Aku bisa merubah
gerakannya demi kamu,” bisik Kai sebelum mengukir senyum menawannya.
*
Cinta segitiga itu
rumit banget kan? Apalagi cinta segiempat. Seseorang menyukaiku, begitupun
dengan teman seseorang itu, tetapi aku menyukai seseorang, dan seseorang itu
entah menyukai siapa. Rumit!
“Yoon, nae neo johae.”
Gadis itu sama sekali tak berkedip, apa katanya?
“Will you be my
girlfriend?”
“A-aku.. aku..”
“Baekhyun!” teriak seseorang diiringi suara dentuman pintu,
“Kau cari gara-gara denganku ya?!” dan satu pukulan tepat mengenai wajah bagian
kiri Baekhyun.
“Hei hei.. apa kalian sudah gila hah?”
Kai melayangkan tinjunya lagi tepat mengenai hidung Baekhyun,
disusul dengan pukulan lain yang menghantam wajah kanan-kirinya. Kai
mencengkeram kerah baju Baekhyun yang sudah babak belur, “Kau.. kau cari mati
hah?!” kemudian melempar tubuh Baekhyun hingga membentur lantai cukup keras.
“Ha Yoon~ah, aku..
aku mencintaimu.”
Ha Yoon menepis tangan Kai yang hendak menyentuh lengannya,
“Sayangnya aku membenci orang yang suka
berkelahi.”
“Ha Yoon~ah,
dengarkan aku dulu. tadi aku hanya..”
“Mungkin aku memang salah mulai menyimpan rasa padamu,”
katanya kemudian berlari meninggalkan kerumunan siswa.
*
Ha Yoon berhenti di salah satu rak, lalu bersandar disana.
Napasnya tersengal karena terlalu lama berlari. Air matanya telah mengering
terkena angin, tetapi kini muncul kembali.
“Kenapa harus seperti ini?!” rutuknya sambil memukul kepala
berkali-kali. Dan ketika pukulan ke dua belas akan mendarat, seseorang
menghentikannya. Ha Yoon mendongak, “Se—hun?”
“Berhenti menyakiti diri sendiri, itupun tak akan
menyelesaikan masalahmu, mengerti?” nasehatnya yang langsung diiyakan oleh Ha
Yoon.
.
Pemuda jangkung itu membawa sekaleng soda untuk Ha Yoon yang
masih menempelkan kepala di meja, “Ini. Soda pertama yang diberikan Oh Sehun
untuk seorang gadis,” katanya kemudian menghela napas, “gadis yang kusukai.”
“Hm? Apa katamu?” dengan mudahnya Ha Yoon mengangkat kepala
dan menatap Sehun lekat. Pemuda itu tersenyum seraya mendekatkan wajahnya pada
Ha Yoon.
“Aku yakin kau mendengar semuanya,” ujarnya, menampilkan smirk yang membuat gadis manapun akan
salah tingkah.
“Aku.. aku hanya ingin memastikan,” sahutnya cepat, “jadi..
tadi apa yang kau katakan?”
Cup~
“Aku suka padamu, Ha Yoon.”
0 Response to "That's Thing About Love"
Post a Comment