17’s
Hoshi and a girl | slight!fantasy, fluff | G | Ficlet | whitewind
You, me, and the cherry blossom weather returns after being swayed by the wind
Apa yang dilakukan Hoshi di taman itu? Sendirian di
bawah pohon bunga sakura yang bermekaran dengan indah seolah merubah langit yang
biru tersebut menjadi berwarna merah jambu. Hoshi hanya duduk di bawah pohon,
memandang bunga yang indah yang jatuh di antara udara dingin.
Dia sedang menunggu, menunggu seseorang yang hanya
datang seratus tahun sekali. Bayangkan, seratus tahun sekali! Tapi Hoshi tetap
setia, karena mereka berjanji akan bertemu kembali di bawah pohon itu.
Mereka bertemu saat berusia enambelas tahun. Di mana
saat itu Hoshi masih belum mengenal apa perasaan yang ia rasakan saat itu
hingga sentuhan lembut tangan gadis itu menyadarkannya bahwa apa yang
dirasakannya benar-benar nyata.
Karena mereka berdua terlahir dan tercipta untuk saling
mengasihi dan memahami.
“Hoshi.”
Dari kelopak sakura yang berjatuhan tertiup oleh
belaian angin, seorang gadis muncul dengan sebuah tarikan simpul di sudut
bibirnya membentuk sebuah lengkungan terindah yang dilihat oleh iris Hoshi.
Aroma sakura yang begitu pekat nan lembut menambah kerinduan yang dipendam oleh
laki-laki itu.
“Seratus tahun sudah aku menunggumu,” ucap Hoshi
berdiri dan mendekati gadis tersebut kemudian menggenggam tangan halus
miliknya. “Dan kau tak berubah sama sekali, sama seperti bayangan kita di sudut
taman ini.”
Gadis itu tersenyum dan berbisik lembut di telinga Hoshi
yang membuat laki-laki itu sedikit tergelitik. “Karena kita berjanji akan
bertemu kembali di sini, aku takkan mengingkari janjiku.”
Wangi sakura yang muncul dari tubuh gadis itu membuat Hoshi
menjadi mabuk dan ingin sekali menikmati wangi tersebut. Dipeluknya tubuh gadis
itu dengan hangat dan ia menyisipkan kata-kata manis,
“Karena janji kita abadi seperti perasaan yang kita
rasakan saat ini. Akan tetap abadi hingga surga tak berpenghunikan malaikat.”
Gadis itu tersenyum simpul dan Hoshi melepas
pelukannya. Ia mendekatkan wajahnya kepada gadis itu. Wangi sakura terasa kuat
namun tetap lembut di penciumannya. Mata mereka menatap intens, kedua ujung
hidung mereka saling bersentuhan, masing-masing dari mereka bisa merasakan
napas yang berhembus dan mereka saling memejamkan mata.
“Hoshi!”
Suara alto milik seorang gadis membangunkan Hoshi dari
mimpi indahnya. Perlahan kedua iris Hoshi terbuka lalu mengangkat kepalanya
dari atas meja dan meregangkan tubuhnya seperti seekor kucing.
“Sudah waktunya pindah kelas! Ayo, Hoshi! Jangan tidur
terus!” celoteh gadis tersebut lalu meninggalkan Hoshi seorang diri di kelas.
Laki-laki itu merengut kesal, padahal sedikit lagi dia…
ah sudahlah. Entah kenapa wajahnya kemudian memerah dan terasa panas. Segeralah
ia menuju ke kelas lain untuk pelajaran selanjutnya dan melupakan mimpinya
tadi.
Langkahnya kemudian terhenti di halaman sekolah yang
luas. Irisnya terfokus pada pohon bunga sakura yang sedang bermekaran dengan
indahnya. Angin kemudian berhembus membelai lembut wajah laki-laki itu dan
menerbangkan kelopak-kelopak sakura yang berjatuhan.
Di saat itulah langit yang biru berubah warna menjadi
merah jambu yang indah karena kelopak-kelopak tersebut dan muncul sosok gadis
yang ada di mimpi Hoshi berdiri di bawah pohon bunga sakura sembari
memperlihatkan senyum manisnya.
Dengan jantung yang bertalu dan senyum yang merekah, Hoshi
mendekati sosok tersebut dan menggenggam kedua tangan gadis itu bersamaan
dengan terciumnya aroma sakura yang lembut.
“Kita bertemu kembali.”
-END-
0 Response to "Sakura Biyori"
Post a Comment