EXO’s Xiumin and Park Boyoung | PG | Ficlet
Vlayingdreams©2016
Vlayingdreams©2016
Aku sungguh
tak mengerti. Apa yang salah dengan hari ini?
Tumpukan
buku di meja terlihat seperti gunung, dan apa kau tahu? Semua buku-buku itu
mengulas tentang lifestyle. Bukan itu
bagian anehnya, tapi gadis yang duduk sambil membaca itu yang menjadi masalah.
Boyoung
bukanlah gadis yang suka membaca ulasan tentang gaya hidup. Dia tipikal gadis
yang cenderung cuek terhadap pola hidupnya yang kurang sehat. Ya, dia tak
pernah peduli bagaimana fashionnya
dikritik orang-orang, tak peduli apa saja yang ia makan, acuh tak acuh pada
pola tidurnya, yang jelas Boyoung adalah orang yang cuek.
Tapi
sekarang apa?
Aku
berdeham ketika melihat Boyoung membalik halaman. Ia sama sekali tak peduli
dengan kehadiranku di sini, sedari tadi ia sibuk dengan buku dan majalahnya.
Padahal biasanya, sesibuk apapun dia, matanya tetap akan melirikku lalu bibirnya
tersenyum manis. Sayangnya, sekarang hal itu tidak terjadi.
“Boyoung-a,” panggilku.
“Hm, wae?” sahutnya tanpa menoleh sedikitpun
padaku. Mulutnya juga sibuk mengunyah permen karet yang entah sejak kapan sudah
berada di dalam rongga mulutnya itu—yang jelas sudah sangat lama. Yang benar
saja, buku dan permen karet lebih diprioritaskan daripada aku!
Kutarik
napasku dalam-dalam lalu kuhembuskan perlahan sebelum menatap wajahnya dan
berlagak lebih serius. “Park Boyoung-ssi,
kenapa kau tidak istirahat sebentar, hm?”
“Aku belum
lelah.”
“Baiklah,”
ujarku lalu menunduk sebentar, menatap meja kayu yang dipoles warna putih itu.
Kemudian kepalaku kembali terangkat. “Tapi aku lelah, Boyoung-a.”
Boyoung
meletakkan bukunya di meja, lantas melihatku. Akhirnya dia memberikan
perhatiannya untukku. “Kau lelah? Pulanglah, aku bisa pulang sendiri.”
“Bukan
begitu.” Aku mengeram frustasi. Apa begini resikonya punya pacar?
“Ini masih
pukul empat, Min. Masih banyak waktu luang.”
“Tapi kau
sudah berada di perpustakaan sejak pukul duabelas. Apa kau tidak lapar? Kau
harus makan, Boyoung-a.”
“Aku punya
permen karet, kau mau?”
“Aku hanya
ingin kau makan.”
“Aku sudah
makan permen karet.”
“Kau hanya
mengunyahnya. Kasihan perutmu jika dibiarkan kosong.”
Boyoung
menghela napas sambil memasang ekspresi yang tak dapat kumengerti. Dia seperti
kesal, tapi juga kecewa, sepertinya dia bad
mood.
“Oke, aku
akan beli kopi dan burger, kau mau apa?” tanyaku sembari beranjak.
“Tolong
belikan aku permen karet rasa stroberi.” Lalu dia tersenyum.
“Hanya
itu?”
“Uhm-hm.”
Aku
mengangguk-angguk sebelum pergi. Aneh sekali. Padahal biasanya Boyoung akan
pesan banyak sekali makanan, tapi sekarang.. hanya permen karet? Mengherankan
sekali.
Aku kembali
agak lama. Dari pintu, aku bisa melihat Boyoung tak bergerak sesenti pun. Wow,
apa pantatnya tidak sakit?
“Young, gigimu
baik-baik aja? Apa nggak capek ngunyah permen karet terus?” ujarku seraya
meletakkan sebungkus permen karet di meja.
“Ini tuh
usahaku, Xiumin tersayang,” katanya penuh penekanan.
Sebelah
alisku terangkat heran. “Usaha apa?”
“Aku
ngunyah permen karet supaya—”
.
.
.
.
“—bisa nahan laper.”
—FIN
0 Response to "[Min-Young Series] Bubblegum"
Post a Comment