How Deep is Your Love | Chap. 2



Luhan and OC’s Mi Yeon | PG | Romance
Atatakai-chan @Poster Channel | Vxiebell,2016


Related post: 1 


“Kau sudah pulang?” Mi Yeon mengangguk seraya menutup pintu. “Ada apa?” Mi Yeon hanya menggeleng. “Cerita padaku, Yeon-a! Memangnya kau anggap aku ini apa, hm?” ujarnya dan langsung menyambar tubuh kawannya itu, merangkulnya.

“Mau minum denganku?”

Ia nampak sangat terkejut, sejurus kemudian ia melototi Mi Yeon. “Apa kau baik-baik saja, huh? Biasanya kau akan melarangku minum, tapi sekarang.. hm, tampaknya kau sangat stres, ya? Kenapa kau tak pernah mau cerita padaku? Ceritakan saja, eoh?”

Mi Yeon mengusap rambut Yewon, “Gwaenchanha, ya sudah, aku mau tidur,” ujarnya.

“Hm? Ada apa dengannya? Yeon-a! Minumnya bagaimana?” Suaranya naik satu oktaf saat menanyakan itu.

Mi Yeon mengibaskan tangan di udara. “Aku berubah pikiran, aku akan tidur saja.”

Wanita bersurai hitam kecokelatan itu mengerucutkan bibirnya. Temannya yang satu ini memang sulit ditebak, tapi ia sangat menyukai Mi Yeon, mengenai semuanya. “Apa dia marah padaku? Akhir-akhir ini aku terlalu sibuk dengan restoran mie. Tidak mungkin kan? Ya sudahlah,” pikirnya sebelum masuk ke dalam kamar.

HOW DEEP IS YOUR LOVE—VXIEBELL

Beberapa hari ini Luhan tak dapat menyelesaikan syuting dengan baik, sampai sutradara menegurnya. Ini tak seperti Luhan yang biasanya. Banyak kru yang heran, bahkan managernya sendiri juga keheranan. Siang ini derajat matahari sedikit naik, menimbulkan kegerahan yang memicu emosi. Sudah lebih dari empat kali sutradara memarahi Luhan karena ketidakbecusan sekaligus ketidakprofesionalnya dia. Luhan hanya bisa meminta maaf, tak mengiraukan lebih jauh omelan sutradara itu.

“Luhan, apa ada masalah?” tanya Taehyung, managernya seraya menyerahkan segelas kopi dengan bongkahan es batu yang menyegarkan.

Bukannya segera menjawab, ia malah terdiam seolah ada banyak sekali masalah yang menimbun kepalanya.

“Hey, kau melamun? Sebenarnya apa masalahmu, huh? Kau sudah membuat banyak orang emosi hari ini. Tidak bisakah kau menyelesaikan masalahmu?” nasihat Taehyung setengah jengkel. Karena ia managernya, justru ialah yang paling banyak dimarahi oleh kru.

Mianhae, malam ini aku tak ada jadwal kan?” Kemudian menyeruput minumannya.

“Hm, wae?” Luhan tak menjawabnya.

HOW DEEP IS YOUR LOVE—VXIEBELL

“Kenapa dia tak menjawab? Sudah malam begini,” gerutunya panik. Jam dindingnya sudah menunjukkan pukul 11.30, namun kawannya belum juga pulang ke rumah. Padahal ia sudah tak ada job di waktu dekat ini. Syutingnya sudah selesai dua hari yang lalu. Jadi, kemana perginya anak itu?

Yewon memutus sambungan geram. Ia tak butuh jawaban operator sama sekali. Akhirnya ia membuka kontaknya dan menghubungi Luhan. Walaupun tak terlalu dekat dengannya, apa boleh buat? Sekarang bukan waktunya banyak pertimbangan. Setidaknya mereka saling kenal. Yewon mengenalnya karena Mi Yeon. Kadang, ia sangat bersyukur karena dulu mau berteman dengan Mi Yeon dan mempersilahkannya tinggal di rumahnya, sekarang ia mendapat imbalannya. Karena gadis itu menjadi artis, Yewon bisa bertemu dan kalau beruntung bisa mengobrol dengan artis kenalan Mi Yeon.

Yoboseyo, Luhan-ssi?”

HOW DEEP IS YOUR LOVE—VXIEBELL

Luhan berlari di trotoar, ponsel Mi Yeon tak dapat dihubungi. Jadi, mau tak mau ia harus mencarinya seperti ini. Perasaannya begitu cemas dan khawatir. Apa yang sedang dilakukan Mi Yeon? Apa dia baik-baik saja? Bagaimana kalau terjadi sesuatu padanya? Luhan membuka matanya lebih lebar. Menajamkan obsidiannya di setiap penjuru kota. Acaranya untuk tidur dan merefreshkan otak seketika gagal karena Yewon meneleponnya dan mengatakan kalau Mi Yeon belum juga pulang sejak pagi tadi.

Ia melirik arloji berwarna gold yang melingkar di pergelangan tangan kirinya. Suara desahan terdengar dari mulutnya. Berakhirlah ia mengambil ponsel dan menghubungi Yewon.

Eoh, Yewon-a, apa dia sudah pulang?” Setelah mendengar jawabannya, ia segera mematikan sambungan dan mulai mencari lagi. Bagaimana dia belum pulang sekarang?

Luhan mengambil arah ke kanan, berlari di trotoar. Jalanan sangat sepi mengingat waktu sudah menunjukkan pukul dua pagi. Ia merasa marah dan kesal. Bagaimana bisa wanita seperti Mi Yeon belum pulang jam segini?

Ponselnya bergetar di saku celana, buru-buru diangkatnya setelah melihat nama Yeon tertera di layar. “Sekarang kau di mana, hah?” tanyanya hampir menjerit.

Omona..” Terdengar sebuah suara yang membuat alis Luhan saling bertaut. Ia menjauhkan ponsel dari telinga dan mengecek ulang siapa gerangan yang menelepon. Ia tak salah lagi. “Bawa pacarmu ini pulang!

Luhan terhenyak. “Di mana? Aku segera ke sana,” ujarnya sambil berlari.

HOW DEEP IS YOUR LOVE—VXIEBELL

                Luhan berhenti setelah melihat sebuah kedai yang tadi dimaksud peneleponnya. Ia berdiri sambil mengatur napas sebelum masuk ke dalam. Ruangan itu tampak sepi dengan kursi yang sudah dinaikkan di atas meja. Semua sudah tertata rapi, kecuali satu meja. Ia hampir berlari menghampiri meja itu.

“Yeon-a,” undangnya.

“Kau sudah datang? Bawa anak itu dari sini. Menyusahkan saja, aku sudah mau tutup, tapi dia sangat mabuk dan tak bisa apa-apa,” gerutu seorang wanita sambil menuding-nuding wajah Luhan.

“Yeon-a, kau bisa jalan?”

“Seharusnya kau peka! Kenapa kau pergi, huh? Aku akan pergi berlibur sangat jauuhh, tapi kau hanya bilang selamat malam? Pria macam apa kau ini, huh?!” Mi Yeon menuding-nuding wajah Luhan penuh emosi, ia juga memukul-mukul tubuh lelaki itu seolah dialah penyebab kekacauan ini.

Luhan bergegas memapah Mi Yeon bangkit dari kursi. Sebelum pergi, Luhan membungkuk pada pemilik kedai tersebut sambil meminta maaf. Minum berapa banyak dia?

“Lepaskan aku! Aku belum selesai.. kenapa kau di sini, huh? Pergiii!” Mi Yeon menjambak rambut Luhan. Ia mendorongnya, namun Luhan tetap mempertahankan Mi Yeon.

“Lepaskan akuu! Lepaskan!!” jerit Mi Yeon. Terdengar sangat kesakitan dan frustasi. Akhirnya Luhan melepaskannya. Ia berdiri menatap Mi Yeon yang rambutnya berantakan. Ia menelan ludah. Apa Mi Yeon sangat menderita?

Sebulir air mata mengalir di wajahnya yang putih. Mi Yeon sesenggukan menangis. “Kenapa? Kenapa kau tak mencegahku, huh? Aku.. aku kesepian, apa kau tahu? Aku sendirian.. tidak ada yang bisa dihubungi, bahkan kau pun juga.. sibuk dengan syutingmu itu! Wae?!!”

Luhan menelan ludah. “Mianhae.” Ia meraih lengan Mi Yeon, namun berhasil ditepis.

“Kau sama sekali tak peduli padaku! Sama saja! Semuanya sama saja! Tidak ada yang mempedulikanku! Tak satupun!”

Melihat Mi Yeon seperti ini membuat hati Luhan tersayat. Ia maju selangkah. Kemudian menariknya ke dalam dekapannya. “Maaf, maaf aku tak bisa selalu ada di sampingmu,” bisik Luhan tepat di daun telinga Mi Yeon. Suara tangisnya kembali membuncah hawa sepi.

Lengan Mi Yeon memukul-mukul punggung Luhan lemah. “Aku kesepian.. hiks hiks.. aku hanya ingin ada satu yang menemaniku. Kenapa tidak ada yang bisa? Apa salahku, eoh?”

Luhan memperdalam pelukannya. “Aku yang salah, mianhae.” Mi Yeon menangis lebih kencang, membuat Luhan semakin mempererat dekapannya, mencium rambut berwarna cokelat-pink, membenamkan wajahnya di dalam untaian setiap helainya.

HOW DEEP IS YOUR LOVE—VXIEBELL

Cahaya menerpa mata yang masih terpejam. Meski begitu, ia bisa merasakan dengan jelas , betapa terangnya cahaya itu. Perlahan-lahan ia membuka matanya. Pemandangan yang bisa dilihatnya hanyalah samar dan kabur. Namun ia bisa merasakan kehadiran seseorang, suara ketukan alas kakinya. Ia bisa melihat sosok tinggi menjulang yang tengah berdiri memandangnya.

“Sudah bangun?”

“Hm?”

“Semalam minum berapa banyak?”

“Hm?”

Ia teringat sesuatu. Ia mengenal suara itu. Setelah lamban mencernanya, ia pun terlonjak dan segera duduk bersila. Luhan berdiri menatapnya seolah hendak menikamnya.

“Kenapa tidak ceritakan saja semuanya? Untung saja Taehyung berhasil membuat perjanjian dengan pemilik kedai itu. Dia mengenali kita, hampir saja nama kita menjadi taruhannya.”


“A-apa seburuk itu?”

“Kau tahu? Aku harus berlari mencarimu, menggendongmu.. berapa beratmu hah? Punggungku sakit gara-gara itu. Kakiku serasa mau patah. Dan aku tak bisa tidur karenamu. A-ah,” erangnya, kemudian duduk di ranjang bersprei putih itu. “Mandi sana! Baumu menyengat sekali,” ujarnya seraya menarik selimut hingga leher.



—TBC

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "How Deep is Your Love | Chap. 2"

Post a Comment