Treasure Love


Ternyata rencana awal mereka memang ingin mempersatukan kita.

iKON’s Chanwoo and OC’s Soojung | PG | Romance | Oneshot | Crayonsong,2016


UDARA malam ini berembus amat dingin, namun tak sedikitpun menyurutkan kegembiraan kedelapan orang yang tengah duduk mengelilingi api unggun.  Seluruhnya bernyanyi riang gembira sambil bertepuk tangan, serta petikan gitar yang mengiringi suara mereka. Chanwoo menyadari betapa suara anak-anak lain mengganggu rungunya, namun Chanwoo tetap setia memetik senar gitarnya walau sesekali harus menahan geli yang menggelitik telinga.

Stop, stop, stop!” suara Jinhwan yang khas meledak dari paduan suara. Ia beranjak dari duduknya lalu berdiri agak menengah. “Gimana kalo kita main game?”

“Yang bener aja! Malem-malem gini kita mau main apa?” timpal Donghyuk.

“Iya, Jin. Bener kata Donghyuk! Mau main petak umpet? Ntar kita malah diculik sama hantu, gimana?” ujar Bobby lalu menyeruput teh panasnya.

“Nggak lah! Game ini gampang, kok. Yah, walaupun ada sembunyi-sembunyi juga sih. Tapi barang! Serius, jadi kita main Treasure Hunt. Setuju?”

“Ini udah gelap, gimana kalo ada yang nyembunyiin di tempat yang bener-bener susah? Lagipula, aku juga takut.” Soojung ikut berkomentar.

“Tenang, tenang! Gimana kalo kita mainnya berpasangan?” usul June semangat.

“Modus?” Eunbyul melirik June sinis.

“Kalo gitu, setuju!” Jikyung berseru antusias. “Tapi.. Jinhwan sama aku,” lanjutnya malu-malu. Ia melirik Jinhwan. Semoga dia mau.

“Oke. Asalkan.. Soojung sama Chanwoo harus satu tim.” Jinhwan menyeringai saat mengatakan kalimatnya.

“Oke! Setuju!” June dan Donghyuk langsung mengiyakan lantas bertukar pandangan dengan Jinhwan seolah mempunyai sebuah rencana.

“Bob, setuju kan?” tanya Donghyuk sambil menyenggol siku Bobby yang duduk di sampingnya. Kemudian Bobby mengangguk.

TREASURE LOVE—CRAYONSONG

Soojung memasukkan kedua tangannya di saku jaket sambil terus memerhatikan jalan yang penuh dengan dedaunan kering. Oke, situasi ini benar-benar canggung untuknya. Pertama, Soojung satu tim dengan Chanwoo. Dua, Soojung sedang berjalan dengan Chanwoo. Tiga, Soojung sangat canggung dengan Chanwoo. Empat, bagaimanapun caranya Soojung dan Chanwoo harus menemukan harta karun yang sudah disembunyikan oleh Jinhwan, atau kalau tidak, mereka harus menerima hukuman yang harus dijalani berdua. Ber-du-a.

Chanwoo melihat pepohonan yang berjajar di sekitarnya, namun bukan berarti ia sedang memperhatikan pohon-pohon itu. Chanwoo sedang berpikir. Kata apa yang cocok untuk membuka percakapan? Kemudian, Chanwoo memilih berdeham lalu menoleh pada Soojung. Oh, oke, dia masih menunduk.

Eng.. Soojung-a,” buka Chanwoo super kaku.

Soojung mengangkat kepalanya sedikit lalu memandang wajah Chanwoo agak lama. Apa yang ingin dia katakan?

Ekhem, eum.. kenapa rasanya canggung, ya?” ucap Chanwoo sambil mengusap kepala bagian belakang.

Eung,” balas Soojung sebagai jawaban iya.  Kita canggung banget Chan, asal kamu tahu itu.

“Hobi kamu apa?”

“Baca novel, ngedengerin musik.” Kalo kamu apa, Chan?

“Kamu selalu nggak suka pas jam pelajaran musik.”

“Aku nggak bisa nyanyi.”

“Makanan favorit?”

Ice cream. And chocolate! “Banyak,” jawab Soojung. Ergh, susah banget sih buat bilang jujur? And, pengen nanya balik, tapi susaaaahhh!

“Suka pake sweater, ya?”

“Hm?”

“Aku selalu lihat kamu pake sweater. Kamu itu jarang banget pake kaos atau kemeja. Kenapa?”

“Oya? Bahkan aku nggak sadar, hehe. “ Soojung terkekeh canggung.

TREASURE LOVE—CRAYONSONG

“Kira-kira mereka lagi apa, ya?” tanya Jinhwan.

“Nggatau. Mungkin lagi diem-dieman,” sahut June.

“Kalian sengaja nyatuin mereka?” tanya Jikyung.

“Iyap! Karena June dan Jinhwan tahu kalo Chanwoo suka sama Soojung. Makanya kita ngelakuin ini,” jawab Donghyuk.

“HAH? SERIUS?” suara cempreng Eunbyul mengudara. Membuat semuanya menutup telinga dengan cepat. “Soojung kan suka sama Chanwoo!”

“WHAT?!”

TREASURE LOVE—CRAYONSONG

“Aw!” erang Soojung ketika kakinya terasa nyeri dan perih.

Chanwoo langsung berhenti. Sejenak ia memperhatikan Soojung yang mengelus-elus kakinya yang terbalut sepatu. “Kenapa?”

“Ngga kok, nggapapa,” sahut Soojung lalu tersenyum. Ia kembali berjalan, namun baru selangkah Soojung kembali mengeluh.

“Sini, biar kulihat!” Chanwoo berjongkok lalu membuka sepatu Soojung. “Kamu udah nahan sakit sejak kapan?”

Awalnya Soojung enggan menjawab, namun akhirnya ia pun berusaha jujur. “Agak lama.”

“Lecetnya parah. Masih kuat jalan?” tanya Chanwoo sambil menatap mata Soojung sebentar lalu memakaikan sepatu pink itu di kaki Soojung lagi.

“Nggapapa kok. Cuma lecet biasa,” ujar Soojung kemudian.

“Yakin?”

Soojung mengangguk. Ia tersenyum berterima kasih pada Chanwoo lalu kembali berusaha berjalan dengan normal. Perih banget, astagaa..

“Bener nggapapa?” tanya Chanwoo sekali lagi ingin memastikan, namun Soojung tetap mengangguk. Aku khawatir sama kamu.

Mungkin nggak, ya, luka ini bisa makin parah dan ninggalin bekas? Ergh, no! Chan, bisa kali, ya, kamu gendong aku kaya di drama-drama.

Chanwoo masih belum berpindah tempat. Ia masih berdiri mengamati Soojung yang kesulitan berjalan. Apa mungkin nggak masalah kalau aku bantu Soojung? Gendong dia, mungkin? Atau dipapah aja?

“Soojung!” panggil Chanwoo yang berhasil membuat gadis itu berhenti dan menoleh. Buru-buru Chanwoo langsung berlari dan berhenti tepat di depannya. “Naik aja!”

“Eh, enggaa! Ngga usah!”

“Kaki kamu sakit, kan? Buruan!” tukas Chanwoo lagi. Argh, kenapa yang keluar malah kayak gini sih? Seharusnya lebih lembut! Semacam ini: biar aku bantu jalann ya, atau apa kek.

Soojung mengusap tengkuknya kikuk. Ya, dia memang mengharapkan kejadian ini, tapi dia juga nggak mungkin dengan gampangnya naik ke punggung Chanwoo kan? Rasanya aneh, padahal tadi saling diem, tapi tiba-tiba harus gendong-gendongan.

“Nggapapa kok. Udah kita lanjut jalan aja.”

Chanwoo melirik Soojung yang tetap berdiri di belakangnya. “Pasti kita nemuin benda itu, Jinhwan ngga mungkin nyembunyiiin di tempat yang susah kita tebak.”

“Bukannya itu inti dari game ini?”

“Hm? Eng.. iya juga sih, hehe.” Chanwoo tertawa kaku, sedangkan Soojung terlihat sangat lepas dalam tawanya.

Mereka kembali berjalan. Menajamkan mata, melihat celah-celah yang mungkin dipergunakan Jinhwan sebagai tempat persembunyian bendanya. Hampir sepuluh menit berlalu, namun tak ada hasil yang mereka raih.

Soojung berhenti, ia memijit-mijit kakinya yang terasa pegal. Dan juga luka lecet itu membuatnya semakin menderita. Rasa perih dan nyeri.

Chanwoo yang tadinya sudah berada agak jauh di depan, akhirnya memilih kembali. Ia sedikit membungkuk melihat luka di kaki gadis itu. Tambah parah. Ia khawatir, namun tak tahu bagaimana mengekspresikannya.

“Kali ini kamu ngga boleh nolak lagi, pokoknya biar aku gendong kamu.”

“Engga.. serius, nggapapa kok.”

Chanwoo menggeleng mantap. “Aku lagi nggak ngajak kamu negosiasi, Jung.” Jeda sejenak. Chanwoo menatap mata gadis itu, mencoba meyakinkannya. “Naik,” suruhnya sambil menggenggam pergelangan tangan Soojung.

“Tapi.. tapi aku berat.” Soojung menatap Chanwoo, semoga dia jadi berpikir dua kali.

“Nggak masalah. Aku sering olahraga, sering bantu-bantu angkat barang berat kok. Naik.” Chanwoo memberi perintah dengan tangannya juga. Ia sudah membelakangi gadis itu, dalam sikap berjongkok.

“Serius, tapi aku berat. Kamu tahu berat badan aku? Pasti kamu kaget—”

“Aku khawatir,” potong Chanwoo cepat. Bahkan ia sendiri tak sadar bisa berucap begitu.

“Apa?”

“Aku khawatir sama kamu, Soojung-ssi. Jadi, aku mohon, naik aja.”

Soojung menelan ludah. Bahkan aku ngga bisa lihat ekspresinya? Apa dia bener-bener bilang gitu.. serius?

“Oke, aku naik, tapi.. jangan kaget kalau aku berat banget.”

“Nggak akan.” Dengan ragu, akhirnya Soojung naik ke punggung Chanwoo.

TREASURE LOVE—CRAYONSONG

“Emangnya yang kamu sembunyiin apa, Jin?” tanya Jikyung sambil mencoba menerka-nerka jawabannya. “Apa mungkin.. gantungan kuncinya Soojung? Atau.. barangnya Chanwoo yang berharga apa, ya?”

“Nggak ada. Aku ngga nyembunyiin apapun.”

“HA??”

“Sobat terbaik,” seru Donghyuk bangga. Mereka langsung tos. Bobby hanya melirik mereka, sejak awal ia sudah tahu apa maksud dari usul Jinhwan tadi. Jadi, ia tak terkejut sama sekali. “Tapi.. June sama Eunbyul?” tanya Donghyuk yang teringat satu pasangan lain.

“Kalian tau kan, sebenernya Eunbyul sama June itu saling suka. Tapi.. Eunbyul nggak mau ngakuin perasaannya walaupun waktu itu June udah jujur sama dia. Aku rasa, mereka udah banyak ngobrol sekarang, mungkin juga udah saling nyatain perasaan.”

“Jin, kenapa repot-repot ngurusin percintaan orang lain sih? Padahal.. masih jomblo gitu,” sindir Bobby yang langsung disetujui oleh Donghyuk.

“Iya juga.. tapi..” Jinhwan melirik Jikyung yang berdiri di sampingnya lalu ia tersenyum. “belum ada yang cocok.” Wajah Jikyung langsung berubah kecewa, tapi sesegera mungkin ia menyembunyikannya.

“Lagian, aku udah nganggep Jinhwan kayak kakak sendiri.” Jikyung mencoba tegar.

Tos!” seru Jinhwan yang disambut baik oleh Jikyung. Dia hanya nggak tahu kalau sebenarnya perasaan Jikyung itu sakit. Kecewa.

TREASURE LOVE—CRAYONSONG

“Maaf.. bikin kamu menderita gini. Pasti aku berat,” gumam Soojung. Chanwoo hanya mengulas senyum tipis, emang berat sih, tapi aku suka kok kayak gini.

“Kita balik ke tenda, biarin barangnya nggak ketemu. Lagipula, kita udah nyari terlalu jauh, nggak mungkin dia nyembunyiin sejauh ini.”

“Harusnya di dahan-dahan pohon, itu satu-satunya yang mungkin. Pasti Jinhwan mikir kan, kalau ditumpukan daun nggak bakal ketemu, bahkan bisa aja hilang.”

“Jadi kita balik sekarang?”

“Iya.. maaf ya, ngerepotin.”

Chanwoo hanya bergumam. Nggapapa, ngga masalah. Bahkan kalau kamu minta digendong sampe ke rumah juga nggapapa. Aku bakal ngelakuin itu, kalau kamu minta.

Mereka tiba di tenda dan disambut oleh anak-anak lainnya. Semua yang ada di sana menyoraki mereka karena, bahkan sampai di sini mereka masih gendong-gendongan. Soojung yang malu hanya menyembunyikan wajahnya di balik tubuh Chanwoo. Sedangkan.. laki-laki harus tampak gentle kan?

“Kalian udah nemuin harta karun kalian?” tanya Chanwoo.

Bobby mengangguk, Donghyuk mengacungkan novel setebal 500 halaman. Tim mereka berhasil. Lalu disusul dengan Jinhwan yang mengacungkan jaket bermotif sapinya, sedangkan Jikyung hanya tersenyum memandang laki-laki yang duduk di sampingnya—Jinhwan.

“Tapi.. June sama Eunbyul?”

“Belum balik, paling lagi mesra-mesraan,” canda Bobby. “Oppa, June oppa.. mianhae, selama ini aku memang selalu bersembunyi dari perasaanku, tapi.. sekarang aku akan mengakuinya. Hahaha.”

“Kalian jadian?” Donghyuk mengalihkan pembicaraan supaya Bobby menyudahi leluconnya yang garing.

“Engga! Tadi aku.. kakiku lecet. Jadi, Chanwoo—”

“Ini rencana kalian, ya?” Chanwoo segera menyadarinya. Dia memotong penjelasan Soojung dengan tidak sopannya. Padahal Soojung sendiri sangat deg-deg-an ketika mengucapkannya.

Jinhwan dan Donghyuk saling pandang kemudian menjawab, “Tapi kalian jadian kan?”

“Jadi bener? Astaga..”

“Kenapa? Emangnya kenapa, Chan?”

“Apa kalian nggatau? Kita nyari dengan serius, tapi ternyata kalian cuma.. astaga. Kaki Soojung sampe lecet, dia kesakitan—”

“OUH~ Chanwoo kita sudah menjadi pria dewasa.. Apa kau sudah menyatakan perasaanmu? Kalian sudah resmi jadian?”

Hening cukup lama.

“Hm,” jawab Soojung dan Chanwoo hampir berbarengan.

TREASURE LOVE—CRAYONSONG

“Tadi.. aku serius khawatir kamu kenapa-napa. Maaf kalau bikin kamu kurang nyaman.” Chanwoo mencoba mencairkan suasana. Ia sangat gugup saat Soojung naik ke punggungnya. Ini kali pertama ia bisa sedekat ini dengannya.

“Aku yang seharusnya minta maaf, Chan. Aku tahu maksud kamu itu baik, kamu cuma mau nolongin aku. Karena kita ini temen kan?” Aku udah nggapapa kok kalau kamu cuma nganggep hubungan kita ini sebatas pertemanan. Seharusnya tadi aku ngga naik aja, ya kan? Pasti sekarang Chanwoo udah tahu seberapa berat aku ini. Ah, berat badan sialan!

“Nggak juga sih, Jung.”

“Hm? Maksudnya?” Yang kamu maksud ‘nggak juga’ itu apa? Aku nggak salah atau kita bukan sekedar temen? Yang kedua plisss..

“Bisa nggak sih kalau kita.. lebih dari temen?” Duh, ngomong apa sih aku ini!

“Kamu..” Soojung nggak sanggup melanjutkan ucapannya. Kalau salah ngomong, bisa-bisa aku malu ketemu dia seumur hidup. Lebih baik, aku dengerin penjelasan dia dulu. Jangan jadi cewek gegabah, Jung.

“Iya. Jadi, ayo pacaran!” Tarik omongan barusan! Tarik! Semoga Soojung nggak denger, semoga.. Chanwoo memejamkan mata kuat-kuat.

“Eh?”

Karena udah terlanjur, gimanapun juga harus diselesaiin. Kalaupun gagal, yang penting udah nyoba kan? “Udah lama sih, aku.. memendam rasa suka—bahkan aku belum bisa mastiiin apakah aku ini suka atau.. cinta? Ah, iya, aku emang payah dalam hal ‘percintaan’. Jadi, Jung.. aku—”

“Oke, aku mau.”

“HM?”

“Jadi, sekarang kita udah pacaran.”

Woah, daebak. Padahal biasanya dia pendiem, tapi sekarang jadi kayak gini. Pemberani. Soojung jjang!


—fin

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Treasure Love"

Post a Comment