EXO’s Kai,
OC’s
Hi
Yeon, EXO’s Sehun
| PG
| Horror,
mystery
| Chapter
(2/unknow)
Llyaas Poster Art | Gdgirlsv©2015-2016
Llyaas Poster Art | Gdgirlsv©2015-2016
Hi Yeon membanting
tubuhnya di atas sofa bersamaan dengan helaan napas berat yang akhirnya bisa
berhembus lega. Ia menatap kakaknya yang sedang berjalan menaiki tangga dengan
tajam, tapi yang ditatap justru tak mempedulikan sama sekali—ralat! Ia tak merasa jika sedang
diamati.
“Oppa!” pekik
Hi Yeon dengan sangat nyaring hingga membuat ibunya yang sedang berada di dapur
pun merasa terganggu.
Kai menoleh dan hanya menaikkan alisnya sebagai artian
‘ada apa’ pada adiknya yang masih diam dengan wajah cemberut.
“Hi Yeon, ada apa berteriak seperti tadi?” tanya Nyonya
Aerim yang datang membawa segelas susu untuk putrinya.
“Eomma! Aku
tidak suka dengan sekolah baruku! Aku ingin pindah sekolah! Ayo kita kembali ke
Seoul Eomma!”
Nyonya Aerim menggelengkan kepalanya seraya menyerahkan
segelas susu pada Hi Yeon yang langsung diterima oleh putrinya itu, “Kenapa?”
“Mungkin karena Hi Yeon belum bisa bergaul dengan
teman-teman barunya,” sahut Kai sembari mengedikkan bahu dan berjalan menuruni
tangga untuk ikut berkumpul dengan ibu serta adiknya di ruang tengah.
“Anniya!
Mereka itu sangat aneh! Oppa, kau
tahu tidak, tadi mereka memberi tatapan mengerikan padaku. Aku tidak bisa
berkutik tahu! Dan juga ada satu laki-laki yang berpenampilan kacau, dia lebih
mengerikan apalagi saat menatapku, dia seperti monster, atau jangan-jangan
memang monster atau lebih parahnya dia itu vampire?!” gerutu Hi Yeon yang masih
dilanjutkan dengan kalimat panjang lebar lainnya.
Kai menggeleng pelan, lalu mendekati adiknya yang masih
saja bersikap seperti anak kecil padahal usianya sudah memasuki enam belas
tahun. Kai mengusap bibir Hi Yeon—menghapus sisa-sisa air susu yang menempel.
“Mungkin mereka kagum denganmu?” pikir Nyonya Aerim
yang mencoba berpikir positif seraya mengusap-usap rambut putrinya.
“Anni, anni! Itu bukanlah tatapan kagum. Itu
tatapan mengintimidasi, Eomma!
Pokoknya aku ingin pindah sekolah!”
“Sudah sudah, cepat ganti bajumu dan bantu Kai
merenovasi kamar, kau ingin mengganti gaya ruang tidurmu kan?”
Hi Yeon mendelikkan bola matanya malas. Ia tahu kalau
ibunya mengatakan itu untuk mengalihkan pembicaraan. Tapi Hi Yeon juga tidak
sudi memiliki kamar dengan gaya misterius itu.
“Kajja Oppa!”
—TBC
0 Response to "Another #3"
Post a Comment