[NCT - OhMyGirl] Back to You

OMG’s Seunghee and NCT’s Taeil | G | Ficlet
Vxiebell,2016

Hyun Seunghee, seorang gadis yang lain daripada yang lain. Hanya dia satu-satunya manusia yang tak suka digombali, bahkan pacarnya sendiri pun. Bukannya punya kelainan, gadis Hyun ini hanya memiliki trauma terhadap pemuda yang suka tebar janji. Dulu, saat masa SMP, Seunghee pernah merasakan cinta pertama sekaligus pacaran untuk pertama kalinya. Namun, kisah cinta itu berakhir tragis. Putusnya hubungan Seunghee itu hanya karena kesalahpahaman. Awalnya ia bisa menerima keputusan sang mantan pacar. Akan tetapi, beberapa hari kemudian ia menelepon dan memohon+merengek+menangis untuk minta balikan. Mirisnya, setelah Seunghee menjadi manusia terlemah seperti itu, si mantan sama sekali tak merespon dan langsung mematikan telepon.

“Aish, cowok sialan itu!” umpat gadis berpenampilan agak tomboy. Sorot matanya setajam elang menatap seorang pemuda yang sedang mengantri di depan kasir. Lantas, dengan perasaan sakit hatinya, ia membuang pandangan jauh-jauh dari pemuda itu.

Hingga detik ini, Seunghee amat membenci pemuda bermarga Moon yang lebih tua tiga tahun darinya itu. Pemuda yang sudah membuat hatinya sakit, yang sudah memecah belah kehidupannya menjadi serpihan kaca tajam yang hampir merenggut nyawanya. Ya, dulu Seunghee sampai berpikiran untuk bunuh diri, tapi setelah mempertimbangkan lagi, ia merasa bodoh apabila harus mati hanya karena cowok tak berguna yang menghancurkan harapannya.

 Memori akan masa-masa pacarannya dulu, membuat Hyun Seunghee merasa muak. Memang benar apabila ia membenci Moon Taeil karena sudah memutuskannya secara sepihak, namun banyak pula kenangan manis yang diukir pemuda itu di dalam hati dan pikirannya.

Semua ini bisa membuatku gila!

Gigi-gigi Seunghee bergemelutuk tatkala ia menahan emosi. “Aku pasti akan membunuhmu, Moon Taeil,” desisnya dengan gigi yang merapat.

“Kau bilang apa?”

Sontak kepala Seunghee menoleh ketika suara itu menyeruak gendang telinganya. Ia kalap bukan main. Kini pemuda jangkung itu tengah berdiri di hadapannya dengan wajah tanpa dosa sama sekali. Yang demi apapun, sangat ingin Seunghee tonjok sampai babak belur.

“Sendiri?” tanya Taeil sambil menarik kursi dan duduk di seberang gadis yang masih memelototinya berlebihan. “Hey, apa yang kau lakukan? Jangan melihatku begitu, Hyun.”

Seunghee mendecih. Dari dulu sampai sekarang, bahkan Si Brengsek Taeil ini masih memanggil nama marganya? Benar-benar menyebalkan! Semua oksigen yang mengisi paru-parunya, dikeluarkan secara kasar lewat rongga hidung—seperti mendengus. Menimbulkan suara seperti banteng yang tengah marah.

“Oh ya, bagaimana kabarmu?”

“Urusi saja urusanmu!” jawab Seunghee ketus.

“Haha, kabarmu juga urusanku, tau.”

Gadis berkuncir kuda itu hanya memutar obsidiannya, merasa muak dan jijik dengan jawaban si laki-laki yang sok manis ini. Seunghee berdeham sebelum meneguk latte hangatnya yang sudah hampir dingin.

“Jangan sok cuek di depanku, Hyun. Memangnya kau lupa apa yang pernah kau lakukan padaku, hm?” ujar Taeil seraya meletakkan gelas sesudah meneguknya lebih dulu.

“Berhenti bertingkah di depanku!” kata Seunghee penuh penekanan di tiap katanya.

Pemuda Moon itu kembali tergelak dalam tawanya yang terdengar mengejek di telinga Seunghee. “Astaga, apa kau tidak ingat ketika aku memutuskanmu? Kau sampai memohon-mohon begitu, sampai nangis sesenggukan, sampai bilang ‘aku janji nggak akan ngulangi kesalahan yang dulu’. Kamu lupa?”

Skakmat. Inilah yang ditakutkan Seunghee. Ketika seseorang membahas perilaku bodohnya yang sampai memohon-mohon pada pemuda sialan ini. Ergh, seandainya waktu bisa berputar ke masa lalu! Atau paling tidak bisa mengahapus peristiwa menjijikkan itu!

Seunghee berdeham lalu menarik garis di bibirnya, membentuk senyum miring yang licik. “Kamu pikir, aku lupa?”

Taeil menarik sebelah alisnya ke atas seraya tersenyum seolah ia sudah menang dalam perdebatan ini. “Tentu saja tidak. Mana mungkin kau bisa lupa dengan tingkah bodohmu itu, hm?”

“Yaa.. benar sekali, Bodoh. Memangnya kau sendiri tidak ingat ketika—”

.

.

.

.

.

“— kau meminta maaf dan memohon balikan denganku setelah  tiga minggu berlalu? Bahkan kau sampai berlutut di depan semua orang. Kau itu bodoh, apa kau tau?”

—FIN

Tweet

Subscribe to receive free email updates: