1303 Forbidden
Aku pernah mendengar beberapa hal dari kakak
kelas di sekolah baru ini. Ada yang bilang, SMA ini dulunya ada adegan bunuh
diri. Seorang gadis yang masih berseragam lengkap memilih gantung diri untuk
mengakhiri hidupnya. Ada yang bilang, gadis itu bunuh diri karena patah hati,
tapi ada juga yang bilang karena dia mendapat pelecehan seksual di sekolah ini.
Hantunya sering gentayangan di lorong kelas dua, katanya. Tapi sejauh ini aku
belum memercayai hal itu. Sebab, aku sendiri belum pernah melihat sosok hantu
yang dimaksud. Bukan berarti aku ingin dihantui. Aku hanya tak bisa memercayai
hal yang belum aku rasakan sendiri.
Banyak
mitos yang kudengar ketika berada di kelas satu, setahun lalu. Katanya, setiap
malam Jumat di minggu ketiga penunggu di sekolah ini akan berkeliaran. Jadi,
tak ada satupun siswa yang diperbolehkan keluar asrama. Selama ini aku selalu
menaati aturan itu. Kalau ada jalan aman, aku akan memilihnya. Aku bukan orang
yang suka mengambil risiko walaupun tata tertib sekolah yang lebih sepele
sering kulanggar.
Tahun
ini aku duduk di kelas dua. Semakin banyak hal baru yang kuketahui tentang
sekolah ini. Berbagai macam mitos. Kebetulan aku berada di kelas 2-7. Kelas
yang berada paling ujung lorong, yang paling tersembunyi. Dulu, kelasku ini adalah
gudang lalu direnovasi sedikit untuk dijadikan ruang kelas. Berbentuk memanjang
dengan luas tak seberapa. Serius, bahkan untuk 32 siswa saja kelas ini terasa
sangat sumpek.
Aku
tak pernah berpikiran negatif mengenai kelasku yang mungil. Tapi lama-kelamaan
berita horor sampai di telingaku. Tentang ‘Kelas Terkutuk’. Semenjak memikirkan
itu, aku menjadi merasakan hal-hal yang beda dari temanku yang lain. Dan aku
baru menyadari semua keanehan itu ketika aku naik ke kelas tiga.
Tempat
duduk di depan paling pojok yang dekat meja guru di kelas 2-7. Di sana, dulu
aku sering merasa hawa panas yang luar biasa. Kadang aku merasa sebelah kakiku
sering ditiupi padahal tak ada angin sedikitpun. Merinding yang luar biasa
tanpa sebab, kesemutan yang benar-benar parah, sampai bau kemenyan yang
menyeruak indra penciumanku. Dulu aku sama sekali tak mengiraukannya. Namun
sekarang aku tahu, semua itu adalah bentuk dari gangguan hantu atau penunggu
kelas 2-7. Dan ternyata, beberapa temanku yang dulu duduk di bangku itu juga
merasakan hal yang sama. Hanya di bangku itu.
Selain
itu, ada satu temanku yang paling merasa terusik selama berada di dalam kelas
2-7. Namanya Flo. Dia termasuk siswi rajin yang pendiam. Dia jarang berbicara. Pada
awal kelas dua, kami sangat dekat. Flo pernah bilang padaku, dia sering merasa
merinding di tengkuknya, seperti ada yang sedang meniupi. Dia juga bilang, bau
kemenyan dan dupa selalu tercium olehnya di hari Rabu. Katanya juga, saat dia
kembali ke kelas waktu sore hari, dia seperti melihat gadis berambut panjang
yang sedang duduk di bangku paling depan. Waktu itu Flo sama sekali tak
memedulikan gadis itu. Sebab ia ke kelas hanya ingin mengambil buku catatannya
yang ketinggalan. Sewaktu ia akan keluar kelas, gadis itu sudah tak ada. Flo
memutuskan tak memikirkan gadis itu lebih lanjut, jadi ia memilih keluar kelas.
Namun, tepat saat ia menutup pintu, suara teriakan yang memekakkan telinga
seolah menusuk gendangnya. Seketika itu Flo langsung merasa pusing yang teramat
sangat dan malamnya ia demam sangat tinggi.
Flo
bilang, kelas 2-7 adalah kelas istimewa
yang tak boleh dilawan. Perutku terasa tergelitik saat dia bilang begitu, itu
lucu. Istimewa yang tak boleh dilawan? Ada-ada saja. Oh ya, semenjak dia sembuh
dari demamnya itu, Flo sering merasa dia sedang diperhatikan oleh seseorang.
Dia merasa orang itu duduk di bangku sebelah kanannya. Padahal sejak dulu
sekali, bangku itu sudah kosong, bahkan banyak kakak kelasku juga bilang
begitu. Flo merasa sama sekali tak nyaman. Ia selalu terusik. Beberapa kali,
aku memergokinya sedang marah dan menggumamkan sesuatu sambil menoleh ke bangku
kosong itu. Bahkan, Flo sempat ditegur oleh beberapa guru karena berteriak di
kelas. Berteriak seolah kesakitan.
Lalu
berita yang membuatku syok keluar sekitar lima bulan kemudian. Tepat di hari
ulang tahun Flo. Tanggal 13 bulan 3. Flo ditemukan gantung diri di toilet
wanita. Seketika itu sekolah gempar. Orang tua Flo yang tak terima langsung
datang ke sekolah dan hampir menuntut sekolah. Aku tahu betul kesedihan yang
mereka rasakan, apalagi aku dan Flo sempat sangat dekat. Kedua orang tuanya
menangis tersedu-sedu ketika meminta kepada kepala sekolah supaya kasus ini
diselidiki lebih lanjut atau jika tidak, mereka akan memanggil reporter untuk
meliput kejadian tragis ini.
Setelah
menghabiskan beberapa waktu, penyelidikan kematian Flo tak membuahkan hasil.
Tidak ada tanda-tanda dia sedang frustasi. Kamarnya tertata dengan sangat rapi.
Kedua teman sekamarnya juga bilang Flo baik-baik saja. Dia tak punya kekasih,
jadi tak ada alasan bunuh diri karena patah hati. Tapi aku selalu tahu, selama
ini Flo terusik. Tapi aku tak bisa mengatakan hal ini pada siapapun, aku tak
tahu cara mengutarakannya. Flo diganggu hantu? Atau, pasti penunggu kelas itu
yang membuat Flo bunuh diri? Bilang begitu sambil berteriak frustasi? Ini tak
lucu sama sekali. Jadi, akan lebih baik bila aku bungkam.
“Semoga
kau tenang, Flo,” ucapku lirih sambil berbalik badan untuk meninggalkan
kerumunan yang masih mempermasalahkan kematiannya.
**
Beberapa hari lalu, penerimaan siswa baru. Aku
hanya bisa memandangi mereka dari depan kelas tiga. Pasti mereka belum tahu
mitos sekolah ini. Sebaiknya aku memberi tahu mereka atau lebih baik aku diam
saja? Aku menghela napas. Biarlah mereka tahu sendiri. Lagipula, aku yakin,
sangat yakin, pasti pihak sekolah sudah memberi tahu mereka tentang larangan
1303. Ya, begitu mereka menyebutnya. Larangan 1303. Karena selalu tanggal itu
yang memakan korban. Aku tak tahu bagaimana ungkapan yang cocok, memakan korban
atau tumbal? Atau itu sama saja? Baru-baru ini, aku tahu satu hal lagi tentang
sekolah ini. Ternyata sejak dulu sekali, setiap tanggal 13 bulan 3, selalu ada
berita kematian. Bahkan sewaktu aku masih berada di kelas satu, ternyata hukum
itu juga berlaku. Hanya saja, aku belum terlalu peduli. Dan semenjak kematian
Flo, aku baru ingin peduli. Semoga Flo
tenang di sana..
[]
0 Response to "1303 Forbidden"
Post a Comment