A
story by matchanad
EXO’s
Chanyeol - OC’s Hara | Ficlet | Fluff Friendship | General | 2015 Matchanad
***
Selepas melakukan pekerjaannya sebagai part-timer di sebuah coffee shop, Park Chanyeol bergegas keluar dari tempat kerjanya tersebut
bersama Hara, seseorang yang menjadi teman dekatnya dua bulan belakangan ini.
Sambil menyampirkan tas gitarnya di kedua pundaknya, Chanyeol yang diikuti
dengan Hara di sampingnya menyusuri trotoar yang licin nan panjang di
hadapannya. Hujan baru saja berhenti.
“Bagaimana dengan penampilanku tadi?” tanya Chanyeol
pada gadis bersweater hitam di
sebelahnya. Gadis itu pun mengancungkan ibu jarinya ke arah Chanyeol, membuat
lelaki itu tersenyum bangga.
“Keren!” komennya setelahnya gadis itu memilih untuk
berjalan di ujung trotoar sambil merentangkan tangannya, layaknya anak kecil
belasan tahun. Padahal, umurnya sudah hampir memasuki kepala dua.
Chanyeol hanya menggelengkan kepalanya, tak heran
karena gadis ini sama sekali tidak berubah. Masih sama seperti Jung Hara yang
ia kenal lima tahun yang lalu.
Chanyeol tak ambil pusing dengan kelakuan gadis
tersebut. Toh, sikap inilah yang ia sukai dari Hara. Sikap apa adanya yang
membuatnya semakin terjatuh ke dalam jurang yang Hara buat. Sayang, perasaan
yang pernah ada di hati gadis itu telah memudar untuknya atau bahkan telah
hilang. Tetapi, ia tetap bersyukur karena gadis itu masih memberinya
kesempatan.
“Ya, Park Chanyeol!” pekikan gadis itu membuyarkan
lamunan singkatnya.
“What?”
jawabnya singkat.
“Aku memanggilmu dari tadi, aish,” omelnya seraya menghentikan langkah.
“Maaf, barusan aku berusaha mengingat sesuatu. Kamu mau
bertanya apa?”
“Sejak kapan kamu belajar memainkan alat musik?”
“Sejak kecil. Kedua orang tuaku sangat mahir memainkan
berbagai macam alat musik.” Hara mengangguk mendengar penjelasan singkat
Chanyeol.
“Lalu, kenapa tidak dari dulu saja kamu menunjukkan
bakatmu ini?”
“Aku belum percaya diri. Kamu tahu sendiri kan, dulu,
untuk mengajakmu bicara saja aku tak bisa,” jawabnya sambil tersenyum kecut. Hara
juga hanya tersenyum kecil sambil menunduk. Membenarkan jawaban Chanyeol.
Gadis itu turun dari trotoar, ia berjalan tepat di
samping trotoar tadi. Jalan raya di sampingnya sangat sepi, hanya segelintir
mobil saja yang melintas di sana. Keduanya masih meneruskan pembicaraan mereka
seputar kegiatan yang mereka lalukan seharian ini, Hara mengeluh tentang
tugas-tugasnya yang semakin banyak, sementara Chanyeol bercerita tentang dosen killernya. Pembicaraan itu membuat Hara
terlalu larut, sampai-sampai ia tak tahu kalau ada sebuah mobil yang melaju
sangat kencang beberapa meter di dekatnya.
“JUNG HARA AWAS!!” Detik berikutnya ia sudah berada di
dalam pelukan lelaki itu. Hampir saja tubuh mungil Hara terhantam mobil silver
tadi. Chanyeol tak tahu apa yang akan terjadi jika ia tak segera menarik tubuh Hara.
Hara sendiri masih bingung dengan apa yang baru saja terjadi. Semua berjalan
begitu cepat tanpa ia sadari.
“Kenapa kamu menarikku?” tanya Hara masih bingung.
Chanyeol menggaruk kepalanya frustasi setelah melepas pelukannya.
“YA! KAU
HAMPIR SAJA TERTABRAK, BODOH! AISH.” Chanyeol hampir lupa selain kekanakan
gadis dihadapannya ini juga sangat ceroboh. Salah satu sifat yang sangat
melekat di dalam jiwa gadis itu. Yang kadang bisa membuat siapa saja di
dekatnya berteriak seperti yang Chanyeol lakukan saat ini.
“KALAU AKU TAK SEGERA MENARIKMU, APA YANG AKAN
TERJADI,HAH??!”
Hara hanya diam, sadar dengan kecerobohannya itu. Ia
sangat tahu sikap inilah yang tak dapat ia hilangkan. Ia pun menunduk tak
berani menatap Chanyeol. “Maaf, Chanyeol-ah.”
“Hilangkan sikap cerobohmu itu, Jung Hara. Sikapmu itu
bisa berujung mencelakakan dirimu sendiri atau bahkan orang-orang di sekitarmu.
Apa kamu tidak peduli dengan dirimu sendiri?” katanya dengan nada lebih rendah
dari yang sebelumnya. “Apa kamu ingin membuatku kehilanganmu untuk yang kedua
kalinya? Tolong, Jung Hara, jangan membuatku menyesal lagi.”
Peredaran darah Hara mendadak mengalir dengan cepat, ia
mulai merasa gugup. Tetapi, ia tak boleh menunjukkannya. “Iya, Park Chanyeol-ssi. Aku akan lebih berhati-hati,” ujar
gadis itu sambil mengangguk. Membuat Chanyeol mau tak mau mengusap pelan rambut
gadis itu, bukan mengusap, mengacak lebih tepatnya. “Ya! Kamu mengacak rambutku, bodoh.” Chanyeol hanya terkikik
mendengarnya. Keduanya pun kembali menyusuri trotoar panjang tersebut.
Tak sampai beberapa menit berlalu, Hara tiba-tiba saja
tersentak, ia hampir saja terpeleset jika tak segera mencengkram lengan
Chanyeol erat. Langkah mereka pun kembali terhenti. Gadis itu tak sengaja
menginjak genangan air di bawahnya. “Oops,”
celetuknya pelan. Kecerobohan kedua yang ia lakukan.
Sedetik kemudian, Chanyeol memekik keras setelah
melihat bercak coklat pada sepatunya, bukannya ia berlebihan, hanya saja sepatu
yang terkena cipratan tadi itu adalah sepatu yang baru saja dibelinya beberapa
hari yang lalu. Sepatu bermerek nike
keluaran terbaru yang sudah lama ia incar. Apa gunanya ucapannya tadi? Ia
memejamkan matanya, mencoba menelan bulat-bulat kekesalannya itu. Jika Hara
bukan orang yang spesial untuknya, mungkin riwayat gadis itu sudah tamat
sekarang.
Hara sadar apa yang baru saja menimpa Chanyeol, gadis
itu pun meringis dan menyiapkan ancang-ancang untuk kabur dari jeratan
Chanyeol. Tak ada pilihan lain selain berlari sekencang-kencangannya. “Mianhae, Park Chanyeol,” ujarnya cepat
sebelum meninggalkan Chanyeol.
“AISH!! YA!! JUNG
HARA!!!!”
—fin
0 Response to "Clumsy"
Post a Comment