Biarkan aku sendiri yang tahu bagaimana perasaanku
Lee Hwanhee (UP10TION) — Jung Ye In (LOVELYZ) ♫ Length
: Ficlet ♫ Cover by DL Project
©2015 Aaratae All Right Reserved
Ye In bangkit dari duduk manisnya ketika dirasa suasana tak lagi bersahabat dengan hatinya. Berbagai kalimat yang terucap dari bibir lelaki di hadapannya sungguh membuatnya muak. Terlebih semua kalimat itu hanyalah omong kosong yang lebih pantas masuk ke dalam tong sampah daripada merasuki gendang telinganya.
Tetapi untuk
meninggalkan apartemen mewah ini Ye In tak bisa menggapai pintu dengan
mudahnya. Karena dengan sigap lelaki itu menahan serta menarik lengan Ye In
hingga wajah mereka berhadapan sangat dekat.
Ingin sekali
untuk memberontak tetapi otot kekar Hwanhee membuatnya sulit bergerak. Ditambah
lagi cengkeraman itu semakin menguat setelah beberapa pemberontakan yang
dilakukan Ye In yang sebenarnya tak memberi efek apapun pada lelaki itu.
“Lepaskan
aku!” pekik Ye In menggelegar.
Dan tanpa
ba-bi-bu Hwanhee langsung memasukkan tangannya ke dalam saku celana.
Wanita itu
mendengus kesal seraya mengusap lengannya yang memerah akibat cengkeraman
makhluk berotot kekar itu.
“I will not
hurt yourself if you do something I want.”
Terdengar
samar suara decihan yang dikeluarkan Ye In membuat lelaki itu menoleh cepat dan
langsung melapisi obsidian Ye In dengan tatap matanya yang bagai serigala.
“Aku
bersungguh-sungguh Ye In. Jika kau percaya padaku dan mengikuti semua
rencanaku, all will be fine. Dan tentunya suamimu itu tak akan tahu menahu
mengenai hubungan kita,” kata Hwanhee yang mencoba meyakinkan Ye In. Kedua
tangannya menyentuh bahu wanita itu, seakan hendak menyalurkan rasa
kepercayaan.
“I can’t do
that Hwan. I think.. semua cukup sampai disini saja. I will—“
Tubuh Ye In
bagaikan sehelai daun yang baru saja terjun dari dahannya ketika Hwanhee dengan
tiba-tiba menarik tubuhnya. Sepersekian detik hingga bibir mereka saling
bertumpu. Ciuman itu hanyalah sepihak atas dasar keinginan Hwanhee dan bukan Ye
In. Akan tetapi untuk melepasnya begitu sulit bagi Ye In karena lelaki itu
semakin memasuki rongga mulutnya. Menjamah semuanya.
Beberapa
kali Ye In memukul lengan serta punggung Hwanhee tetapi tak ada hasil yang ia
dapat. Justru malah ciuman yang semakin menyita ruang napasnya. Melihat wajah
Hwanhee sekarang ini membuat Ye In tak dapat meredam emosinya. Apalagi lelaki
itu terlihat sangat menikmatinya seorang diri.
“EEUNG!”
seru Ye In sebisanya.
Hampir saja
ia kehilangan seluruh oksigen seandainya Hwanhee masih sibuk menelusur rongga
mulut Ye In. Tetapi untunglah lelaki itu tersadar ketika napasnya pun mulai
terengah.
“Are you
crazy huh? Think with your brain! You don’t have that?!” maki Ye In setelah
beberapa detik mengisi oksigen pada paru-parunya yang mengering dan hampir
lepas dari tempatnya.
“Aku sudah
mengatakannya Ye In. Semua bisa saja berjalan dengan lembut jika aku tak harus
memaksamu.”
Deru napas
wanita itu masih jua menggebu, tetapi diusahakan supaya terlihat normal ketika
kedua obsidian miliknya serius memandang wajah lelaki itu.
“Dengar, aku
sudah memiliki suami Hwanhee, do you understand? Jadi aku mohon padamu.. tolong
akhiri semua ini. Aku tak kuasa menahan air mata ketika melihat Baekhyun yang
tampak lelah sepulang kerja. Disaat ia sibuk mencari penghasilan demi keluarga
kecil kami, justru aku sibuk berselingkuh denganmu. Aku rasa semua ini salah.
Aku tahu terlambat untuk menyesal, jadi aku—mulai sekarang aku akan bersikap
baik padanya.”
Perlahan air
mata Ye In bergulir melewati pipinya dan dengan sigap langsung dihapusnya
menggunakan punggung tangan. Ia tak boleh menangis. Wanita bukanlah makhluk
yang lemah.
Langkah
Hwanhee berangsur maju. Ditangkupnya wajah Ye In yang sudah lengket berkat air
mata yang tak kunjung reda, serta diberilah tatapan teduh untuknya.
“Tak apa Ye
In, tidak masalah. Jangan menangis lagi,” tuturnya halus seraya mengusap air
mata yang kembali menerobos pelupuk.
Tangis Ye In
semakin mengudara, memaksanya untuk mencari tempat nyaman untuk meluapkan air
matanya dan tempat itu adalah Hwanhee. Ye In mendekap tubuh Hwanhee erat.
Menangis sejadi-jadinya hingga dirasa semua kesalahannya telah memudar, tetapi
tak bisa. Karena kesalahannya telah melekat erat pada hatinya.
“Maafkan
aku, semua ini salahku. Seharusnya aku tak melangkah lebih jauh setelah
mengetahui tentang pernikahanmu dengan Baekhyun.”
“Aku akan
merahasiakan semua ini Ye In. Tak akan ada satupun orang yang mengetahui semua
ini, I promise you. You can trust me.”
Ye In
mengangguk meski tak kentara. Tentu saja semua ini harus menjadi rahasia tanpa
seorangpun mengetahuinya kecuali Ye In dan Hwanhee. Dan biarkan semua isi hati Hwanhee terkunci
di dasar hati bersamaan dengan pintu hati Ye In yang perlahan menutup diri
darinya. Hwanhee tak mau ada yang tahu tentang perasaannya yang asli, biarkan
hanya ia yang mengetahui isi hatinya.
FIN
0 Response to "I Won't Tell a Soul"
Post a Comment