Your[s] Diary


The book that brought me to you.

EXO’s Kim Kai — OC’s Oh Rael | Romance | PG | Ficlet (370 words) | PG | Kaylsxtw,2015


—story begin

Buku yang tak terlalu besar bergambar menara Eiffel dan kerlap-kerlip kota Paris itu tergeletak manis di lantai tanpa ada orang yang berpikiran untuk mengambilnya. Hingga sosok pemuda yang merasa mengenal buku itu, akhirnya membawa ke asrama.

Sepanjang hari ia tersenyum cengengesan hanya karena membaca sebaris kalimat di setiap lembar buku yang ia temukan di dekat tangga kelas dua. Senyum kalem yang seakan menggoda seluruh kaum hawa.

“Kenapa kau tertawa sejak keluar dari kelas huh? Apa ada yang membuatmu bahagia?” tegur Kyungsoo, teman sekamarnya di asrama laki-laki. Namun Kai hanya menggeleng, bahkan tanpa menoleh.

.
.
5 Desember 2015
Aku ingin bahagia.
Aku tak bahagia.
.
.

Lengkung senyum yang terukir di antara kulit eksotisnya perlahan memudar dan tak meninggalkan jejak. Apa yang membuat gadis pecicilan itu merasa tak bahagia? Kai kembali membalik ke lembar berikutnya.

.
.
9 Desember 2015
Kim Kai.
Apa aku sudah gila?
.
.

12 Desember 2015
Hari ini seorang malaikat datang menyelamatkanku dari hujan serpih kaca. Adalah malaikat yang sama yang bersedia naik ke atas panggung untuk menemaniku menari.
.
.

15 Desember 2015
Kim Kai.
Aku suka senyum menawannya.
.
.

20 Desember 2015
Aku.. sepertinya aku menyukainya,
Kim Kai.
.
.

YA! NEO!” seru Kai ketika baru saja melewati koridor dan bertemu dengan seorang gadis. Dengan malas-malasan gadis itu memutar tubuhnya hingga mereka dapat saling berhadapan.

“Ahh kau lagi. Mwo? Mwo? Mwo? Mwohae? Kenapa pula harus ada iblis di sekolah ini? Erg~”

Kai melukis senyum miring di bibirnya seirama dengan langkahnya yang mendekati gadis berambut sebahu itu.

Aish jinjja, kenapa aku harus satu seko—mmpp.. le—emp—paskan!”

Lagi-lagi senyum miring yang Kai perlihatkan tatkala menempelkan buku bergambar Eiffel itu di bibir gadis bernama Oh Rael, “Ini. Ini milikmu kan? Aku hanya ingin mengembalikannya,” ujarnya sebelum membalikkan tubuh dan berlalu.

Mata Rael membulat sempurna, “Bu-buku diary.. buku diary—ku kenapa ada padanya? Aish! Bodohnya aku! Apa dia membaca semuanya? Semuanya?” gerutunya sembari membuka lembar-perlembar kertas.

“OH!” serunya refleks ketika secarik kertas terjatuh dari buku diarynya.

.
.
22 Desember 2015
Sekarang, kau telah menjadi duniaku, Oh Rael.
.
.


—fin




Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Your[s] Diary"

Post a Comment