Lost in EXO Planet: What Really Happens Here?
Starring : OC’s Sooyeon — EXO OT12 | Rate : PG | Genre : Fantasy,
romance | Length : Chapter (1/unknown with 1.143 words) | Written by Vaehyunee (@divatamrk_) | Poster art by Gaeity Art Poster Channel | ©2016
Sooyeon
mengulas senyum tipis ketika sebuah nama disebut oleh atasannya. Wanita yang
berdiri di sisi kanannya itu tersenyum sumringah. Rambut merahnya beterbangan
tatkala berulang kali ia membungkuk karena sangat bersyukur atas terpilihnya ia
mewakili perusahaan untuk terbang ke Korea. Sudah sejak lama ia mendambakan
semua ini, pun Sooyeon.
Gadis berambut
sebahu itu sudah amat sangat mendambakan pergi ke Korea untuk bertemu orang
yang sangat ia cintai. Bukan dari kalangan yang sama dengannya. Sebuah boy group. Sooyeon sudah sangat
mencintai semua member boy group itu,
namun ternyata dewi fortuna belum berpihak padanya.
Sooyeon
berjalan pulang dengan perasaan kecewa yang besar. Langkahnya lunglai tak
bertenaga. Harapan satu-satunya yang ia punya telah pupus. Mungkin kesempatan
untuk pergi ke Negeri Gingseng itu akan jauh lebih kecil.
Namun esok
harinya, Sooyeon mendapat telepon dari kantor yang menyuruh Sooyeon supaya ikut
terbang ke Korea dikarenakan salah seorang karyawan yang telah dipilih mendadak
ada urusan yang lebih penting. Sooyeon teramat senang hingga ia menjerit
kegirangan kendati ia tengah berada di wilayah kampus yang seharusnya tenang.
“Lusa kita
akan berangkat, kau sudah mempersiapkan semuanya, kan?” tanya Jung Yebin.
Wanita berambut hitam-kecokelatan yang sering dikuncir kuda itu memberikan
daftar apa saja yang harus dipersiapkan Sooyeon. Tentunya, pemula harus
mendapatkan perlakuan lebih supaya tidak menyesal ketika tiba di negara dingin
nantinya.
“Yebin eonni, jinjeonghae[1],
aku sudah mempersiapkan semuanya.”
Wanita itu
mendengus. “Aku tidak sedang main-main, Sooyeon. Aku sudah berulang kali ke
Korea, bahkan asalku memang dari sana. Jadi, aku hanya ingin menjadi senior
yang baik dengan memberi tahumu semua ini.”
“Arraseoyo,” ujar Sooyeon seraya
menyenggol lengan Yebin yang menampilkan wajah serius. “Aku bisa mengatur
semuanya, Yebin eonni. Lagipula,
sudah sejak lama aku mempersiapkan semua ini.”
“Ya, maka
dari itu kau menggunakan nama Korea saat di luar kampus,” ujar Yebin sedikit
ketus. “Kenapa tidak menggunakan nama aslimu saja? Tatyana.. itu bagus daripada
menggunakan nama samaran.”
“Aish, Eonni, kau seperti tak mengenalku saja.
Aku sudah terlalu terobsesi dengan Korea, makanya jadi seperti ini, hehe.”
Yebin
memasukkan beberapa berkas ke dalam map setelah sebelumnya telah ia periksa
ulang. “Jangan lupa hubungi dosenmu! Oh, ya, usahakan juga besok kau mengambil
waktu istirahat. Aku tidak mau kalau kau sampai kelelahan dan malah menyusahkanku
di sana.”
Sooyeon
terkekeh mendengar candaan Yebin. “Oh, ayolah Eonni. Aku sudah mempersiapkan semuanya. Jadi, aku tak akan
merepotkanmu sama sekali.”
***
Setibanya
di bandara Incheon, Yebin memberi arahan pada Sooyeon mengenai hal apa saja
yang akan mereka lakukan di Korea. Tentunya, penuh dengan pekerjaan. Tetapi
atasan mereka tak sebegitu jahatnya hingga tak memberikan waktu liburan. Ya,
untunglah atasan mereka baik hati.
Yebin
memanggil taksi untuk mereka. Yebin memang tahu banyak tentang apa saja yang
biasanya dilakukan oleh karyawan perusahaannya yang diutus ke Korea. Sekarang
Yebin dan Sooyeon tengah berada di dalam taksi yang akan menuju salah satu
gedung apartemen elit di kota Seoul.
Sooyeon
mengeluarkan mp3 player dan langsung memutar lagu menggunakan earphone. Namun Yebin yang memang kurang
suka dengan hal itu langsung menarik earphone
milik Sooyeon dan memberi tatapan tajam.
Awalnya
Sooyeon ingin mengeluh, tapi tidak jadi karena tatapan yang mengintimidasinya.
“Em.. ada apa, Eonni?”
“Kita akan
berada di sini selama seminggu dalam rangka menyelesaikan pekerjaan kita. Dan
tiga hari untuk waktu liburan kita. Tapi kalau kita bisa menyelesaikan
pekerjaan lebih cepat, maka waktu liburan kita akan lebih banyak. Aku tahu bila
kau sangat ingin ke mari, maka aku sudah membuat jadwal yang paling efektif
untuk kita. Lihatlah,” ujar Yebin yang kemudian memberikan tab-nya.
Sooyeon
mengamati agenda mereka selama seminggu+tiga hari di Korea. Seketika manik
gelap Sooyeon berbinar. “Benarkah? Kita bisa lebih lama liburan di sini? Wah,
senangnya! Yebin eonni, saranghaeyo.” Sooyeon langsung menyambar
tubuh Yebin. Memeluknya sangking merasakan bahagia.
“Nado saranghae, Sooyeon-ah.” Yebin balas mengusap rambut Sooyeon
yang tergerai sebahu.
***
“Igeo mwohae[2]?”
suara Yebin meninggi.
“Apanya
yang salah?” tanya Sooyeon sambil mengeluarkan pakaian-pakaiannya dari koper
untuk selanjutnya akan dipindahkan ke dalam almari yang tersedia.
Yebin
mendengus. “Eolin gat[3],”
desisnya.
Sooyeon
memanyunkan bibir. Namun ia tetap cuek pada apa yang diutarakan Yebin. Sooyeon
mengambil beberapa pakaiannya yang akan dimasukkan ke dalam almari, namun Yebin
menahannya. Yebin mengambil setumpuk baju yang dibawa Sooyeon kemudian dijembreng di atas ranjang.
“Sweater
Sing For You-EXO, sweater On The Snow-EXO, sweater gambar derp member, sweater ‘you are
my sunshine’ dengan gambar wajah member? Dan ini.. sweater wajah.. astaga,
Sooyeon, mengapa semua yang kau bawa hanyalah sweater dengan gambar boy group Korea? Michyeosseo[4]?”
“Michin[5]?
Tentu saja tidak, Eonni. Kenapa juga
aku bisa gila?”
“Sooyeon-ah, semua pakaianmu ini.. semua adalah grup
yang akan kita temui,” desis Yebin frustasi. Mau diletakkan di mana wajahnya
apabila salah satu grup akan tersinggung atau menertawakan mereka?
***
Sooyeon
menyeruput latte yang disajikan dalam
cangkir putih. Hawa di Korea memang sangat dingin, tetapi sama sekali tak
menyurutkan Sooyeon untuk tidak memakai mantel. Ia tetap bertahan dengan
sweaternya. Sedangkan Yebin yang duduk di samping Sooyeon sesekali hanya
melirik kemudian mendesis menyinggung juniornya itu.
Tak lama
kemudian yang ditunggu telah datang. Ketujuh laki-laki tampan berjalan menuju
meja Sooyeon dan Yebin. Tawa ketujuhnya bertebaran seperti bunga semerbak
aroma. Indah dan harus dinikmati, tentunya.
“Cheoseonghabnida.
Dangsin-eun maeu olaen sigan-i gidaligoiss-eul geos-ibnida[6].” Ujar salah satu dari
mereka. Laki-laki dengan model rambut melawan gravitasi. Kemudian menyalami
Yebin dan Sooyeon bergantian.
“Silahkan duduk,” ujar
Yebin sambil mengulum senyum ramah.
“Ya, terima kasih. Oh,
ya, saya Kim Han Bin, leader di grup
ini.”
Yebin tertawa kecil.
“Bagaimana mungkin saya tidak mengenal Anda? Anda dan grup kalian ini sangat
populer bahkan di negara asal kami, Indonesia.”
“Ah, terima kasih.
Anda terlalu berlebihan,” timpal salah satu laki-laki berpostur paling mungil
dengan warna rambut cokelat yang sedikit ikal. Kim Jinhwan.
Sooyeon tersenyum
melihat ketujuh pemuda itu. Rasanya seperti sebuah mimpi!
“OH! Lihat itu!” ucap
Bobby. Salah satu member yang memiliki bentuk wajah yang unik dengan dua gigi
besar di tengah.
Seketika
semua member, Yebin, dan juga Sooyeon langsung melihat arah tunjuk Bobby. Dan
detik itu juga Yebin langsung mengusap wajahnya malu. Sedangkan Sooyeon
tertawa—canggung—untuk menyembunyikan
rasa malunya.
Sebuah
sweater putih dengan gambar seorang laki-laki tampak dari samping dengan
pencahayaan yang sangat pas. Bibir yang tengah tertawa, menampilkan gigi-gigi
yang bersih. Dengan tulisan Without fans,
we’re nothing.
“Itu aku,”
tutur Yunhyeong bangga, tapi masih menggunakan nada santai. “Mungkin kita bisa
bicarakan itu nanti, Nona..”
“Sooyeon,
namaku Sooyeon.”
“Ah, tentu
saja. Mari kita bahas itu nanti, Nona Sooyeon. Mungkin aku akan
mempertimbangkan apakah kita bisa berfoto atau tidak,” ujar Yunhyeong ramah
diiringi tawa renyahnya.
Sooyeon
hanya ikut tertawa menanggapi ujaran Yunhyeong yang entah bercanda atau serius.
Yang berhasil membuat hati Sooyeon menggebu-gebu. “Oh, ie[7],
Yunhyeong-ssi.”
0 Response to "Lost in EXO Planet: What Really Happens Here? | Chapter 1"
Post a Comment