Hanya karena cinta aku menjadi seperti ini. Karena sebuah kata, aku kehilangan diriku. Cinta adalah hal yang tak pernah bisa ku pahami. Dia datang dan pergi tanpa seorangpun mengetahuinya. Tapi aku tahu satu hal. Cinta adalah omong kosong yang membuat hidupku menjadi berantakan.
EXO’s Sehun — OC’s Nam Eunji | PG |
AU, Comfort | Ficlet | ChealsA©2016
.
Because love is sentences full of crap makes my life becomes a mess.
.
.
Because love is sentences full of crap makes my life becomes a mess.
.
Oh Sehun menarik lengan Eunji secara paksa. Ia membawa gadis itu ke
sebuah tempat di belakang sekolah. Ia tidak peduli dengan ocehan-ocehan Eunji yang terus merutuki dirinya.
“Lepaskan! Uhh.”
Akhirnya Sehun melepas genggamannya yang cukup kuat hingga
membuat lengan gadis itu memerah seketika.
“Kenapa kau menarik lenganku? Tahukah kalau genggamanmu itu
sangat kuat, dan coba lihat lenganku ini. Lihatlah, jadi merah seperti ini! Kau
ini seenaknya saja menarik orang dan bahkan menyeret-nyeretku di depan seluruh
teman di sekolah ini. Menurutmu apa pandangan mereka terhadap kelakuan mu itu?
Tentu saja mereka akan mengira kalau kau melakukan kekerasan padaku. Kemudian
sesuatu yang tidak kita inginkan akan terjadi. Semacam gosip misalnya atau
kita mungkin bisa saja bera—“
“Hentikan semua ini.”
“Apa? Hentikan apa?”
“Semua ini. Kisah cinta ini.”
“Tt-tapi.. kenapa?”
“Aku lelah. Aku bosan dengan sikapmu yang seperti ini.”
“Sikapku yang bagaimana?”
“Hhhh.. mengertilah Eunji.
Aku MUAK denganmu. Bisakah kau pergi dan menghilang dari hadapanku untuk
selamanya, huh? Aku geram, aku marah, jadi tolong hentikan rekayasa cinta yang
kau buat-buat ini.”
Kalimat Sehun terhenti. Ia menarik nafas panjang.
“Dan hidup sebagai kekasihmu hanya membuat hidupku semakin
tersiksa, sakit, susah, dan apa kau tahu? Nilai akademis dan non-akademisku
menjadi menurun. Semua itu berkat siapa? Kau!”
“Hh-hentikan, Sehun.” Suara Eunji bergetar.
“Sikap manjamu, kekanak-kanakanmu, sikap bodohmu, tidak
mandiri, hanya bisa menyusahkan orang lain. Kenapa ada orang seperti dirimu
didunia ini? Kenapa Tuhan harus memberi kesempatan hidup pada orang yang tidak
bisa melakukan apa-apa?”
“Se..Sehun. Hentikan, kumohon.”
“Kenapa? Apa kau mengakui semua ini? Kau ingin meminta maaf
padaku? Ingin merengek untuk mendapatkan perhatianku lagi?”
Kepala Eunji
tertunduk. Ia berusaha untuk mengabaikan kalimat-kalimat Sehun yang sangat
menyakiti hatinya. Tapi ia tidak bisa menolak untuk mendengar suara-suara itu.
“Eunji. Sungguh bodoh aku memang. Kenapa dulu aku begitu
memuja orang yang tidak bisa melakukan apa-apa sepertimu? Yang tidak bisa
menghargai orang lain, yang tidak bisa bersikap sopan, mandiri dan—“
“Cukup, Sehun! Kenapa kau terus menyudutkanku ku seperti ini?
Jika kau ada masalah denganku, tolong katakan baik-baik. Jangan seperti ini!”
Air mata Eunji turun
membanjiri pipinya. Suaranya bergetar. Bahkan, bahunya naik-turun karena
menangis. Kaki-kaki Eunji terasa tak
bertulang, semua tubuhnya lumpuh seketika. Kini Eunji terduduk di atas rerumputan dengan air
mata berurai. Ia tidak bisa membendung kekesalannya-kesedihan-dan emosinya.
“Eunji, apa kau baik-baik saja?” tanya Seulgi yang
tiba-tiba sudah hadir di samping Eunji.
Eunji tak menyahut.
Ia masih menangis.
“Apa yang kau lakukan pada Eunji?” nada bicara Seulgi meninggi.
“Urusi saja temanmu yang lemah itu.”
Setelah berbicara tidak sopan seperti itu, Sehun langsung
melengang pergi. Hal ini membuat hati Eunji
semakin terpukul dan bertanya-tanya.
Apakah
selama ini Sehun benar-benar menyukaiku? Apakah dia hanya memanfaatkan ku?
Ataukah dia hanya menjadikanku sebagai mainannya? Sebenarnya apa yang telah
terjadi?
Eunji menangis
dipelukan Seulgi untuk waktu yang lama.
***
Eunji membanting
tasnya di atas meja. Sama seperti setahun terakhir ini, ia selalu menghabiskan
jam pelajaran untuk tidur. Langit-langit di luar sana sangat cerah, apa dia
bahagia? Dan juga burung-burung berkicauan seperti tidak adanya beban yang
mereka bawa. Waahh, pasti menyenangkan kalau tidak ada masalah yang timbul dalam
kehidupan kan? Tapi, tentu saja hidup tidak berjalan semudah itu. Hmm, sekarang
apa yang harus dilakukan?
“Eunji,” panggil Seulgi.
Sebagai seorang sahabat yang sudah cukup lama berada di
samping Eunji, tentu saja Seulgi-lah
yang merasakan perubahan yang spesifik pada sahabatnya itu.
“Mwo?” (arti: apa)
“Apa kau sudah sarapan? Eomma memasak banyak untukku, tapi aku
tidak mungkin menghabiskannya sendiri. Apa kau mau makan bersamaku?”
“Aniyoo. Makanlah
bersama orang lain.” (arti: tidak, tidak mau)
“Tapi aku hanya ingin kau.”
“Mianhae Seulgi,
tapi aku tidak nafsu makan.” (arti: maafkan aku)
Setelah berkata begitu, Eunji langsung memejamkan matanya dan terlelap
untuk beberapa saat.
Seulgi sangat kecewa mendengar tolakan Eunji. Sungguh, Seulgi sangat merindukan Eunji yang dulu. ia rindu sikap periangnya.
Lagipula kenapa Eunji harus berubah
menjadi dingin dan tidak peduli seperti ini? Aigoo, si brengsek itu benar-benar, ya!
“Selamat pagi.” Sapa guru Kim yang sudah berada di depan
kelas.
“Selamat pagi, Guru.”
“ Eunji, apa kau tidur di dalam pelajaran? Untuk kesekian
kalinya?”
“Emm.. Guru, sepertinya Eunji kelelahan.” Seulgi mencoba mencari
alasan.
“Walaupun kelelahan, tidak ada yang boleh tidur dalam
pelajaran. Siswi Eunji, sebaiknya kau
bangun atau kau harus keluar kelas.”
Eunji mendengus. Ia
menegakkan tubuhnya. “Araseo, aku
akan keluar.” (arti: baiklah, aku mengerti)
“M-mwoo? Tapi.. Eunji-ah.
Kau tidak seharusnya kan?”
“Mianhae, Seulgi.”
Eunji yang telah
menggendong tas ranselnya itu kemudian meninggalkan kelas.
“W-wae? Kenapa harus begini? Kau bisa saja kan hanya mendengarkan Guru? Eunji-ya!” omel Seulgi yang sama sekali tak didengar oleh Eunji. (arti: kenapa)
“Baiklah, mari kita lanjutkan pelajaran.” Ujar guru Kim
sembari menuliskan Hangeul di papan tulis.
***
Nam Eunji, gadis dengan rambut pirang sebahu itu duduk di sebuah
bangku yang berada di atap bangunan tua yang disebut sekolah. Ia menikmati
setiap sapuan lembut angin sepoi-sepoi yang memainkan rambutnya. Eunji menutup matanya.
Hanya
karena cinta aku menjadi seperti ini. Karena sebuah kata, aku kehilangan
diriku. Cinta adalah hal yang tak pernah bisa ku pahami. Dia datang dan pergi
tanpa seorangpun mengetahuinya. Tapi aku tahu satu hal. Cinta adalah
omong kosong yang membuat hidupku menjadi berantakan.
0 Response to "Love Always Make Bad Experience"
Post a Comment