RV’s Wendy and NCT’s
Taeil
| Romance
| PG
| Ficlet
Vxiebell,2016
Vxiebell,2016
Tepat
ketika aku hendak beranjak dan ingin basa-basi dengan Wendy, pintu kayu itu
tergeser dan menampakkan tubuh jangkung wali kelasku. Ugh, menyebalkan sekali.
Padahal bel masuk masih tiga menit lagi. Jadilah aku kembali ke tempat dudukku
sambil menahan kekecewaan karena tak bisa menyapa gadis cantik itu.
Telingaku
sama sekali enggan menerima ocehan wali kelas, sama seperti otakku yang juga
malas mencerna kata-kata beliau yang selalu berisi nasehat dan larangan. Yang
kuinginkan hanyalah memandang tubuh Wendy yang seksi dari sini. Seandainya aku
bisa duduk di sampingnya dan membiarkan kepalanya bersender di pundakku..
sungguh kenikmatan dunia, idaman para lelaki.
Mendadak aku
menjadi kikuk dan salah tingkah ketika kepala Wendy berubah posisi. Ah, tunggu
dulu, buat apa aku harus pura-pura tak mengamatinya begini? Dia saja tak bisa
mengetahui apa yang sedang kulakukan. Baiklah, Moon Taeil, tenanglah. Aku
menghela napas lantas mengangguk.
Sekarang
kau bisa menikmati wajah cantik Wendy, Taeil.
Tanpa sadar
aku tersenyum. Semua tentang Wendy selalu membutku terpesona, sungguh. Matanya,
hidungnya, alisnya, mulutnya, rambutnya yang agak acak-acakan, jemarinya, bulu
matanya.. ya, semuanya aku suka. Apalagi saat tertidur di kelas seperti ini,
dia terlihat semakin cantik.
Bel
pulang sudah bunyi sejak sepuluh menit lalu, namun aku tetap memilih duduk di
bangkuku. Duduk manis tanpa berkutik sedikitpun. Seluruh siswa sudah keluar
dari kelas, kecuali aku dan Wendy. Gadis itu masih menyelami dunia mimpinya
sejak dua mata pelajaran terakhir tadi. Aku heran, bisa-bisanya dia selalu
tertidur di kelas.
Oke,
sekarang waktunya.
Aku bangkit
sambil menenteng tas di punggung, lantas melangkah dan berhenti tepat di meja
Wendy. Sejenak aku diam sambil memandangi punggung serta rambut panjangnya.
Kemudian kutarik napas dan kuhembuskan perlahan.
Kakiku
menekuk hingga lututku menyentuh lantai dan ujung jari kakiku tertekuk di
belakang. Kedua lenganku terlipat di atas meja sebagai tumpuan daguku. Oke, aku
siap.
Aku
berdeham. “Ekm, Wen,” panggilku
pelan.
Pelan-pelan
kurapikan rambut Wendy yang menutupi sebagian wajahnya dan meletakkannya di
belakang telinga. Kau terlihat semakin cantik, Wen. Aku terus membatin kalimat-kalimat
kekagumanku pada gadis tukang tidur satu ini.
“Wen, udah
waktunya pulang,” ujarku. Karena tak menghasilkan apapun, jariku yang iseng
menyentuh ujung hidung Wendy lalu mengelus-elusnya pelan. Beberapa kali
melakukan itu, Si Putri Tidur pun mulai terusik dan perlahan membuka kelopak
matanya.
“Hai,
Cantik,” kataku sambil tersenyum.
Sewajarnya
orang bangun tidur, Wendy pun mengerang. Ia menegakkan tubuhnya sambil
mengedip-edipkan matanya beberapa kali. Karena dia sudah bangun, kuputuskan
untuk menarik kursi dan duduk di sampingnya.
“Kau selalu
saja tidur di dalam kelas, memangnya apa saja yang kau lakukan di rumah?”
“Oh, Taeil,
kau belum pulang?”
Aku
mendengus. “Jelas-jelas aku di sini untuk membangunkanmu. Jangan membelokkan
pembicaraan, Wen. Kenapa sih kau selalu tidur di kelas?”
“Hm?”
Astaga,
otak orang bangun tidur kenapa selalu menjadi loading lama, sih?
“Semalam
kan aku sudah menelponmu supaya tidur lebih awal, tapi kau malah mengabaikan
perhatianku yang tulus itu?”
Wendy
menggaruk tengkuknya. Setelah itu, barulah ia menatapku. “Maaf, tapi aku tak
bisa tidur terlalu awal.”
“Astaga,
pukul sembilan kan jam tidur siswa, Wen.”
“Ah, aku
masih ngantuk,” tukasnya sebelum menjatuhkan kepala di atas meja.
Aku
mendengus. Harus berapa kali kusuruh dia mencoba tidur jam sembilan malam?
Seratus kali? Satu juta kali?
“Nih,
catatanku.” Kuserahkan buku bersampul cokelat pada Wendy. Walaupun aku sering
mengabaikan ocehan guru saat menjelaskan, tapi aku selalu mencatat apa yang
mereka catatkan di papan tulis.
“Hm, oke,
akan kukembalikan kalau sudah selesai mencatatnya.”
“Ya sudah,
ayo pulang!”
“Nanti
dulu. Aku masih ngantuk. Biarin aku tidur sebentar, ya? Lima menit aja, kok.”
Tanpa mendengar jawabanku, Wendy sudah memejamkan mata dengan posisi yang nyaman.
Aku hanya
bisa geleng-geleng kepala sambil berdoa supaya penyakit Wendy yang satu ini
segera hilang.
“Wen,
kayaknya kamu harus punya nama julukan baru deh. Bagiku Putri Tidur udah
terlalu pasaran. Kita harus nemuin nama yang masih jarang digunain sama
orang-orang.”
“Serah kamu
aja, Tae,” jawab Wendy tanpa minat. Suaranya terdengar parau, matanya masih
terpejam.. ya, begitulah orang-orang ketika ngantuk.
“Nocturnal..
cocok kan?”
“Jangan
bercanda deh! Kamu pikir aku burung hantu apa?”
“Kan kamu yang
bilang sendiri kalau tiap malem kamu selalu nggak bisa tidur. Makanya kamu
selalu beraktivitas di malam hari. Nah, berarti kamu nocturnal kan?”
“Terserah
kamu aja deh. Anterin aku pulang sekarang, aku udah ngantuk nggak nahan banget,
Tae. Tapi jangan ngebut-ngebut naik motornya, ya?”
“Bentar-bentar,”
kataku sambil merogoh saku untuk mengambil ponsel.
Kubuka lockscreen dengan sandi tanggal jadian
dengan Wendy. Lalu segera menuju kontak dan mencari punya Wendy. Aku tersenyum
jenaka sambil menyentuh tombol edit.
Moon Wendy
(hapus)
Wendy
Nocturnal Girl (new name)
Setelah
mengganti nama kontak Wendy, aku tak bsia menahan tawa geliku. Tapi segera kucoba
tahan dan menggandeng tangan Wendy menuju tempat parkir untuk mengantarnya
pulang.
—FIN
Ya Tuhan, ff macam apa
ini-__-
Jadi, ini sebenernya nyeritain diriku pas kelas dua-tiga smp :’v Dulu aku sering banget tidur di kelas gegara malemnya nggak bisa tidur sekaligus males ngedengerin penjelasan guru. Murid macam apa ini-_- tapi ya Alhamdulillah nilai UN nggak jelek-jelek amat, hohoho :”vvMaapin yeodongsaeng kalian ini, ya, Kak Wendy, Kak Taeil :"vv
karena sudah menciptakan FF nista ini huhuhu :""
Jadi, ini sebenernya nyeritain diriku pas kelas dua-tiga smp :’v Dulu aku sering banget tidur di kelas gegara malemnya nggak bisa tidur sekaligus males ngedengerin penjelasan guru. Murid macam apa ini-_- tapi ya Alhamdulillah nilai UN nggak jelek-jelek amat, hohoho :”vvMaapin yeodongsaeng kalian ini, ya, Kak Wendy, Kak Taeil :"vv
karena sudah menciptakan FF nista ini huhuhu :""
0 Response to "A Nocturnal Girl"
Post a Comment