Hello... Goodbye #Korea [3]


========
Comes like angel,
help me about anything
you’re my hero..
========

HERO

Aisha [OC], Joshua, Wonwoo, Mingyu [SVT] , Suga, Jungkook [BTS], etc
romance, friendship, hurt | PG | Chapter
Poster By: Kyoung @ Poster Channel | Aldkalds©2016


Senandung merdu mengalir dari bibir Aisha. Tidak, tidak, nyanyian itu sebenarnya tak terdengar begitu baik, mengingat jikalau ia tak pandai menyanyi. Ia mendesah frustasi. Beginikah nasib hidupnya? Tak pandai menyanyi, nilai pun pas-pasan, ia hanya bsia menyukai seseorang tanpa mampu melakukan sesuatu untuknya.

Niga useojul ttaemada jogeumssik nae ane jogeumssik —mendengar lantunan lagu itu bergegas Aisha merogoh saku bajunya. Sudut bibirnya terulur naik, “Mitaa, I miss you so badly,” sambutnya dengan nada manja.

Terdengar suara tawa renyah dari seberang sana, “Gimana kabarmu?”

“Baik, cukup baik,” jawab Aisha seraya mengalihkan atensi menatap layar jingga.

“Masa sih? Tapi kayaknya suara kamu bertolak belakang sama apa yang barusan kamu bilang? Ada apa? ceritalah sama aku Sha.”

“Apaan sih, serius kok, aku fine-fine aja disini. Udah ah, pulsa internasional kan mahal hehe,” kemudian sambungan telepon telah terputus setelah terdengar ucapan mengiyakan dari seberang telepon. Aisha kembali menunduk. Padahal ia hanya bercanda tadi, tetapi malah sahabatnya itu menganggap serius. Baiklah, hal itu bukan masalah besar. Hanya saja, mungkin saat ini bukan waktu yang tepat untuk bercanda dengan sahabatnya yang moody.

Tubuh ramping Aisha duduk di bangku sambil bersender di dinding. Di hadapannya, tersaji lapangan futsal yang sering digunakan oleh Joshua dan anak futsal yang lainnya. Aisha sengaja duduk disini sendirian untuk menemui Joshua dan berniat akan mengajaknya jalan-jalan sebentar, tapi ternyata hari ini kegiatan futsal tidak ada jadwal. Betapa kecewanya Aisha.

Namun selang tiga jam kemudian, ia masih tak beranjak. Rasanya ia sudah melekat kuat disana tanpa ada yang bsia menariknya untuk kembali ke asrama. Tentu saja.. tidak ada yang berpihak padanya.

“Sedang apa disini?” refleks Aisha menolehkan kepalanya. telah hadir seorang pemuda berwajah manis duduk di sebelahnya entah sejak kapan. Laki-laki itu menampilkan wajah datar. Entahlah, ada suatu perasaan yang mengatakan bahwa mereka pernah bertemu sebelumnya. Tapi.. dimana?

“Kau melupakanku?”

Aisha menelengkan kepalanya, “Nugu..seyo?”

“Kau sungguh tak mengingatku?”

“Eng.. kurasa tidak. Apa kita pernah bertemu sebelumnya?” ujarnya masih mencoba mengingat-ingat.

“Kau sangat kurang ajar sampai melupakan penyelamatmu, Aisha,” seling satu detik, ia memutar kepala empat puluh lima derajat, “masih tidak ingat?” Aisha menggeleng kikuk lalu nyengir kuda. Hal ini membuat lelaki itu mendengus.

“Dengarkan aku ya, meski pun aku ini tampan tetapi jujur saja, aku tidak memiliki stok kesabaran yang cukup banyak,” sekilas ia memandang Aisha, “nae.. Kim Mingyu.”

Otak Aisha berputar cepat tanpa diminta. Kim mingyu, kim mingyu.. ah benar! Aisha menelan saliva, “Ah.. itu kamu.. eng.. khamsahamnida,” katanya kaku sambil membungkuk memberi hormat.

“Ceritakan segalanya tentang dirimu.”

Ie? Maksud Anda?”

“Hey, mengapa kau berbicara formal kepadaku? Aku ini sama sepertimu. Kelas dua. Jadi sangat seperti ini, aku merasa kau sangat berlebihan memperlakukanku. Lakukan seperti kau melakukan pada orang lain saja, ok?”

“Beginilah caraku memperlakukan orang lain, Kim Mingyu-ssi,” tersirat nada sedih dari balik kalimatnya yang membuat Mingyu berdiri untuk sekadar mengelus bahunya, namun segera ditepis.

“Aku harus pergi, permisi.”

Mingyu hanya berdiri tanpa mencoba untuk mencegahnya, lagipula untuk apa? Ia cukup memndangi gadis itu sampai menghilang di balik dinding.

**

Mianhanda, cheosong hamnida.. maaf.. maafkan saya,” ujar Aisha cepat setelah menyadari bahwa ia menabrak seseorang hingga beberapa barangnya terjatuh ke lantai.

Jungkook hanya diam membiarkan gadis itu terus mengutarakan maaf hingga sebanyak-banyaknya. Ia berkacak pinggang tatkala dirasa ini sudah terlalu lama membiarkannya mengucapkan maaf, “Hey, kau tak akan melakukan itu sampai sebulan kan? Aish jinjja, bantu aku!” katanya diakhiri dengan bentakan.

Aisha mengangguk dan buru-buru mengumpulkan beberapa buku yang berserakan di lantai. Disusul dengan siswa itu yang juga berjongkok untuk mengurusi barang-barangnya.

Chocolate,” gumam Jungkook saat seluruh atensinya tersita untuk memandang wajah gadis itu. dan nampaknya gadis itu mendengarnya hingga membuatnya menghentikan aktifitas untuk beralih menatap laki-laki itu.

“Aku akan memanggilmu begitu,” sambung Jungkook seraya berdiri, “berikan padaku semuanya,” perintahnya yang langsung dilakukan oleh Aisha.



-tbc

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Hello... Goodbye #Korea [3]"

Post a Comment