Ask You


Sanha [ASTRO] and Jiho [OMG] | Slice of life, comedy | G | Ficlet
©2016
Aitadikasa Story Alkindi @Poster Channel 

Yoon Sanha sudah membulatkan tekad. Ia akan meluncurkan aksinya hari ini. Apapun yang terjadi, ia tak akan menyesal, tidak akan pernah menyesal. Justru bila ia menundanya lagi, dijamin Sanha akan menyesal seumur hidupnya.

‘tuk.. tuk..’ Pintu kamar Sanha diketuk ringan dua kali.

“Sanha, buruan keluar! Udah ditungguin tuh!” ujar mama di balik pintu.

“Iya, Ma! Bentar lagi Sanha keluar!”

“Kamu ngapain aja sih, San? Dari tadi nggak keluar-keluar.”

“Beresin buku, Ma,” dusta Sanha. Padahal ia tengah mematut diri di depan cermin sejak dua puluh menit lalu. Mencoba beberapa pakaian hingga fix memakai kemeja putih dan celana jins warna biru. Rambutnya sudah disisir rapi setelah dioles minyak rambut. Ok, beres!

Sanha memutar knop pintu perlahan. Jantungnya berdebar seperti habis berlari, membuatnya merasa sangat nervous. Sanha mengatur napas supaya tenang, kemudian melangkah keluar kamar sambil membawa beberapa buku di tangannya.

Tiba di dasar tangga, jantung Sanha kembali bergejolak. Susah payah ia menenangkannya. Ok, Sanha, fighting!

“Hei, mau ke mana kamu, San? Kok rapi banget?” tegur seorang gadis yang tengah duduk di ruang tamu. Pakaiannya santai, namun tetap sopan dan terlihat elegan. Rambut hitam sepunggungnya dikuncir dengan rapi.

“Hai, Kak Jiho. Apa kabar?”

“Aih, ada apaan nih? Tumben banget nanyain kabar,” goda gadis Kim itu.

Sanha duduk di kursi yang berhadapan dengan gadis itu. “Waktu itu Kak Jiho janji akan mengabulkan apapun yang Sanha minta kan?”

“Iya, asalkan kamu dapet nilai 100 di ulangan kimia.”

“Apapun yang aku minta kan, Kak?”

“Apapun yang kamu minta akan aku turutin!”

Sanha tersenyum. Tangannya membuka buku paket kimia lantas mengambil kertas yang terselip di sana. Ia terdiam sebentar sebelum memberikan kertas itu pada gadis yang tiga tahun lebih tua darinya itu.

“Kak Jiho..” tatapan mata Sanha penuh harap. “—janji akan ngajarin Sanha belajar kimia sampe lulus nanti, ya?”

“Eh? Itu permintaan kamu?” ujar Jiho agak kaget, merasa tak percaya. Padahal dia sudah berdreaming-dreaming ria, siapa tahu anak itu mau menembaknya.

“Iya. Kakak mau kan?”

Jiho tersenyum kikuk. “Terus kamu dandan rapi gini, kenapa?”

“Oh ini.. kan Sanha mau ngedate sama doi, hehe.”

—FIN



A/N:
Hihihi, kamu keGRan ya, Jiho?
makanya jangan kePDan dulu dong :’v

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Ask You"

Post a Comment