Lost in EXO Planet: What Really Happens Here?
Starring : OC’s Sooyeon — EXO OT12 | Rate : PG | Genre : Fantasy,
romance | Length : Chapter (2/unknown with 957 words) | Written by Vaehyunee (@divatamrk_) | Poster art by Gaeity Art Poster Channel | ©2016
Chapter 1
Sooyeon
membuka pintu kamar perlahan. Ia melangkah menuju dapur untuk mengambil segelas
air putih karena tidur panjangnya terasa sangat menguras produksi air di
tenggorokan. Sooyeon meletakkan gelas di atas meja lantas berjalan menuju ruang
tengah. Ia kira Yebin ada di sana, tetapi ternyata tidak.
“Eonni[1]!”
panggil Sooyeon, namun tiada jawaban. “Mengapa apartemen ini terasa sangat
sepi?” gumamnya seraya melangkah menuju kamar Yebin.
Apartemen
yang lumayan besar dan luas menjadi tempat tinggal Yebin dan Sooyeon sementara
dalam menjalankan tugas yang diberikan oleh atasannya. Nuansa putih dan klasik
menjadi latar di dalam apartemen ini. Beberapa rak kayu menempel di dinding,
serta beberapa bingkai lukisan abstrak.
Sooyeon
memutar knop pintu. “Eonni?” ujarnya
sembari melongokkan kepala ke dalam kamar bernuansa biru. Merasa tak ada
tanda-tanda adanya seseorang pun, akhirnya Sooyeon menutup kembali pintu kamar.
“Mungkin
saja Yebin eonni sedang jenuh dan
memilih pergi jalan-jalan,” simpul Sooyeon. Ia pun memutuskan mengambil blazer abu-abu di kamarnya dan melengang
ke lorong apartemen.
Di sisi
kiri apartemen milik Sooyeon—bukan,
tetapi apartemen milik atasannya— terdapat apartemen bernomor 203 dan
seterusnya. Sejauh mata memandang hanya ada pintu-pintu cokelat muda yang tertutup
rapat. Sooyeon mengernyit. Semua lorong tampak amat sepi hingga ia turun di
lantai dua, sedangkan apartemennya berada di lantai lima. Tadi, ia memakai
jalur tangga karena lift tak
berfungsi. Dan hal itu membuat tenaganya hampir terkuras habis.
Sooyeon
menahan langkah tatkala terdengar suara bising dari luar. Ia menolehkan kepala
ke arah kiri dan Sooyeon dapat melihat ada jejeran jendela yang terbuka,
beberapa di antara kaca jendela itu ada yang pecah bahkan bingkainya nampak
seperti habis terbakar. Sooyeon berjalan mendekati salah satu jendela dan
dengan agak ragu melongokkan kepala menatap pemandangan di bawahnya.
Seorang
pemuda bertubuh kurus dengan tinggi sekitar 160-an sedang berjalan beriringan
dengan seorang wanita berambut hitam sebahu. Mereka saling bergandengan tangan
seolah enggan terpisah walau sedetik. Namun akhirnya wanita itu melepaskan
tangan dari genggaman dan berhenti sejenak. Laki-laki di sampingnya menoleh dan
menatap wajah wanita itu. Sejenak mereka saling berpandangan. Seolah kontak
mata itu bisa menyuarakan hati mereka. Kemudian pemuda itu mengangguk dan
kembali berjalan, meninggalkan wanita itu sendiri.
Wanita
berkulit sawo matang itu menatap sekitar seolah terkagum—atau mungkin heran. Beberapa pohon hijau masih berdiri tegak di
pinggir jalan ketika hampir semua bangunan roboh dan hancur. Beberapa batang
pohon besar tumbang hingga menutup jalan. Ban mobil yang terbakar. Bongkahan
batu di tengah jalan. Aspal yang retak hingga menyisakan lubang besar.
“Sepertinya
aku mengenal mereka, tapi siapa?” gumam Sooyeon yang masih setia mengamati
kedua orang itu.
Tiba-tiba
terdengar suara gemuruh seperti api yang membara. Tak lama setelah itu nampak
sebuah bola api yang cukup besar mengarah pada raga wanita berambut hitam legam
itu. Wanita itu sangat syok ketika melihat bola api yang hampir menyelakai
tubuhnya. Untunglah ia dengan cepat bergeser sehingga api itu malah mengenai
mobil yang berada di dekatnya. Dwimanik wanita itu menatap api yang membakar
mobil hingga menimbulkan kobaran yang semakin besar.
Terdengar
suara gemuruh. Mobil yang diselimuti api itu menimbulkan reaksi. Wanita itu masih termengu. Menanti apa yang
akan terjadi pada mobil itu. Hingga tanpa ia sadari mobil itu sedikit terangkat
dari permukaan tanah. Melayang. Dwinetra wanita itu membulat. Mobil itu
mengarah padanya.
“AAAAA!!”
Sontak pita suaranya langsung menjerit ketakutan tatkala bola mata sudah
terpenuhi dengan kobaran api dari mobil itu. Bayang-bayang yang teramat sangat
menakutkan.
Nyaris.
Hampir saja mobil itu akan menimpa tubuh wanita itu kalau saja pemuda yang
berjarak cukup jauh darinya tak segera mengangkat tangannya. Tunggu, mengangkat
tangan?
Ya, kalau
direka ulang, maka akan terlihat bahwa si pemuda itu langsung berbalik ketika
mendengar teriakan yang memekakkan telinga di belakangnya. Refleks. Ia langsung
mengangkat tangan dan memainkan jemari di udara seolah tengah mengendalikan
mobil itu. Seakan memiliki kekuatan super. Kemudian mobil itu melayang agak
tinggi dan mendarat agak jauh dari wanita itu.
Laki-laki
itu bergegas menghampiri wanita yang terlihat sangat ketakutan, “Kau tak apa?”
tanyanya yang ikut panik. Ia membantu wanita itu berdiri saat sebelumnya wanita
itu berjongkok menutupi telinga dengan mata terpejam.
“Aku
takut,” suara wanita itu bergetar hebat. Sama seperti tangan dan kakinya. Belum
usai menata perasaannya, tiba-tiba sebuah bola api kembali muncul dan hampir
mengenai keduanya.
Pemuda itu
memutar kepala sedikit. Mencari siapa atau apa yang telah menyebabkan bola api
tadi. Tak ada apapun. Pemuda itu melepas pelukan dalam rangka menyelamatkan
wanita itu.
“Apa itu
tadi?” tanya wanita itu dengan suara rendah. Sorot matanya kali ini terlihat
lebih waspada dan ketakutan.
“Kita harus
segera pergi dari sini,” jawab pemuda itu tegas seolah tengah memerintahkan
bawahannya.
“Tapi
kenapa? Ada apa sebenarnya di sini?” wanita itu tetap menuntut jawaban, namun
yang ia dapat adalah genggaman tangan yang kuat dari pemuda itu. “Luhan! Ada
apa ini?” tangis wanita itu pun pecah. Ia terisak.
Sooyeon tersentak
tatkala mendengar nama seseorang yang dikenalnya. Ia tersadar. Memang benar
laki-laki itu bertubuh sama seperti orang yang dipikirkannya. Dengan rambut
berwarna sama, bahkan modelnya pun sama. Tapi bagaimana bisa?
Laki-laki
itu menoleh dan memberikan tatap teduh untuk wanita yang lebih pendek darinya.
Dua detik. “Dara, dengarkan aku baik-baik. Di sini sudah tidak aman lagi. Kita
harus mencari tempat persembunyian sebelum semua berakhir sia-sia.”
“Lu..”
“Percayalah
padaku.”
SLASH!
Bola api
berhasil mengenai raga wanita itu. Seketika tubuhnya terdorong jauh hingga
menghantam dinding. Kekuatan bola api itu sangat kuat, sehingga tubuh Dara yang
terdorong api itu pun dapat membuat sebuah lubang di dinding.
“Dara!”
pekik laki-laki itu syok. Matanya memerah dan pedih. Ia memutar kepala kilat
dan dapat tertangkap oleh retinanya bahwa seorang laki-laki bertubuh tinggi
tengah berdiri di seberang jalan. Berhadapan dengannya.
Luhan
mengernyit. Rasanya, ia mengenal siapa gerangan yang berada di seberang sana.
“Lama tak
berjumpa, Luhan.” Kalimat yang singkat namun dapat membuat bola mata Luhan
membulat sempurna. Pemuda jangkung di seberang Luhan itu menyunggingkan seulas
senyum sinis. Kemudian seorang pemuda jangkung lainnya hadir di sampingnya.
0 Response to "Lost in EXO Planet: What Really Happens Here? | Chapter 2 "
Post a Comment