I just wanted to disappear for a while, so, don’t search me!
Anna menurunkan barang-barangnya dari dalam bagasi dengan bantuan sopir taksi yang tadi ia gunakan untuk menuju rumah neneknya di Indonesia. Ada perasaan yang membuatnya sangat gelisah untuk ini. Sebelum ia pergi, tidak ada satu pun kalimat perpisahan yang ia katakan pada teman-temannya terutama untuk Baekhyun. Ditambah lagi kejadian terakhirnya yang memarahi Baekhyun ketika bertengkar dengan Chanyeol. mungkin saja sekarang ini pemuda itu sudah sangat membenci dirinya.
“Anna, cucuku kau sudah kembali.”
Nenek Anna menyambut cucunya dengan sangat gembira. Bahkan ia sudah menyiapkan berbagai masakan untuk merayakan kepulangan cucu kesayangannya ke Indonesia. Paman dan Bibinya pun turut hadir di dalam rumah yang tak terlalu besar itu untuk menyambutnya.
EXO’s Baekhyun
Anna
Gilbert
EXO’s
Chanyeol
Romance
| PG | Chapter 4/7 | Rin_ @Cover Fanfiction Art | Crystalzarra,2015
“Nenek aku benar-benar merindukanmu.”
Nenek menyambut pelukan cucunya, “Terlebih lagi dengan
Nenek, Anna.”
“Selamat datang di rumah kamu Na. Gimana hidup kamu di
Korea? Pasti seru kan. Oya Na, kamu tahu nggak si Michelle itu minta sama tante
supaya kita nyusulin kamu ke Korea. Eh tapi malah kamu udah pulang kesini.”
“Hehe iya nih tante. Disana Ayah punya restoran yang
laris banget. Nanti kapan-kapan tante main kesana aja sama ngajak Michelle, dia
kan K-popers gitu makanya pengen banget ke Korea.”
“Tante denger dari Chelsea katanya kamu jadi penyanyi
disana, emang bener?”
Seketika kebahagiaan Anna tergantikan dengan badai yang
sangat deras dan mengerikan yang berhasil memukulnya. Anna hanya diam menelan
ludah. “Iya tante tapi kayanya sekarang Anna udah nggak mau jadi penyanyi lagi.
soalnya sulit banget tante. Kalo gitu Anna mau keluar dulu ya tante, pengen
ketemu sama Chelsea.”
Anna mengetuk sebuah pintu beberapa kali, mengucap
salam dua kali, namun tidak ada jawaban. Untuk sekali lagi Anna mengucapkan
salam dan sebuah seruan dari dalam terdengar hingga luar.
“Chels cepat buka pintunya, ada tamu!”
Suara yang dikenal Anna, itu adalah suara ibu Chelsea.
Pintu itu tertarik ke dalam dan menghadirkan seorang
gadis berambut sebahu dengan wajah kusut membuka pintunya. Seketika matanya
berbinar. “Annaaaaa!” teriaknya gembira dan langsung memeluk tubuh temannya
yang sudah sangat lama ia rindukan.
“Kok nggak kabarin aku dulu sih kalo mau pulang ke
Indo, kan bisa aku jemput siapa tau hehe.” Ujar Chelsea sembari memberikan
segelas minuman pada Anna.
“Aku juga sebenernya belum ada niat pengen pulang
kesini tapi tiba-tiba aja udah dibeliin tiket sama Ayah. Jadi mau nggak mau ya
harus berangkat.”
“Gimana Na, Korea keren kan? kapan ya aku bisa kesana,
kayanya cuman mimpi doang deh. oya Na kamu kan jadi pnyanyi yang sukses disana.
yang aku tau kamu gabung di agency yang sama kaya EXO, jadi pasti kamu bisa
ketemu mereka setiap hari kan? gimana gimana, mereka keren keren kan?”
“Chels kayanya aku nggak mau ngomongin tentang itu dulu
deh. Tujuan aku kesini ya buat ngerefreshin otak supaya nggak keingetan
semuanya tentang dunia entertainment yang bikin kepala aku sakit.”
“Emang kenapa sih?”
“Kamu belum lihat berita terbaru tentang aku ya?”
Chelsea menggeleng, “Emangnya apa?”
“Yaudahlah aku nggak mau ngomongin itu dulu.”
“Kayanya kamu nggak suka banget pas ngomongin berita
itu, kenapa? Emangnya berita tentang apa sih, jangan-jangan berita tentang
kejelekan kamu ya?”
Anna mengeluarkan ponselnya dari saku dan memainkan
jarinya diatas layar, kemudian memberikan ponsel itu pada Chelsea. Seketika
Chelsea yang membaca itu semua menjadi sangat shock dan sama sekali tidak
percaya.
“Ya Allah Na. kok bisa gini sih?”
“Aku juga nggak tau Chels. Semuanya terjadi begitu aja.
Aku nggak sadar sama sekali tentang semua ini.”
“Ya Allah, udah-udah tenang dulu ya Na. mending
sekarang kamu certain apa yang sebenernya terjadi sama aku mungkin aja aku bisa
bantu cari jalan keluarnya.”
Setiap hari Chelsea memantau dunia maya untuk mencari
tahu apa-apa saja yang diberitakan tentang Anna. Selama lebih dari satu bulan.
Namun sepertinya berita itu tidak dengan mudah menghilang begitu saja.
“Anna, liat ini.”
“Anna
Gill seketika menghilang tanpa kabar setelah berita yang merangkupnya sebelum
ini.”
“Setelah
seenaknya berciuman dengan Baekhyun, gadis berhijab ini menghilang entah
kemana.”
“Anna
dikabarkan menghilang sesaat untuk menghindar dari publik.”
“Sebulan
tanpa kabar, Anna Gill pergi dari Korea?”
“Aku
yakin sekali kalau gadis itu memang benar-benar mesum. Setelah berciuman dengan
oppaku bahkan ia kabur menjauhi oppa.”
“Kalau
saja aku bertemu dengan Anna, aku berjanji akan melemparinya dengan telur.”
“Dasar
gadis tidak tahu diri!”
“Bahkan
agency tidak angkat bicara sama sekali untuk masalah ini. Sudah jelas pasti
Anna lah yang bersalah. Aku sangat membencinya,”
Sebulir airmata menuruni pipinya, Anna mengis membaca
berita maupun hujatan netizen mengenai dirinya. Itu semua sangat menyakitkan.
Chelsea memeluk sahabatnya, “Udahlah Na. semua ini
pasti bakal lenyap. Waktu kamu kembali ke Korea, semua ini akan hilang. Nggak
akan ada orang yang inget sama kejadian ini lagi. jadi kamu cuma perlu tinggal
disini untuk beberapa bulan ke depan.”
Ponsel Anna berdering, membuatnya harus mengangkat
nomor tidak di kenal itu. “Halo Assalamualaikum?”
“Annaaa! Ini benar-benar kau.” Suara dari seberang sana
terdengar sangat girang.
“Hani-ah?”
“Bagaimana kabarmu disan—”
“Kenapa dimatiin Na? dari siapa?”
“Temen yang ada di Korea Chels.”
Chelsea diam dan kembali mengambil alih laptop milik
Anna. Sedangkan gadis berhijab itu menatap jendela kamarnya dalam beberapa
detik, kemudian beralih pada sebuah mantel yang bertengger manis di sudut
kamarnya. Itu milik Baekhyun yang belum sempat ia kembalikan.
Melihat mantel Baekhyun, Anna menjadi rapuh. Ia sangat
bingung dengan apa yang akan ia lakukan di esok hari. Apa ia harus menetap di
Indonesia atau ia harus kembali ke Korea, apakah ia harus berhenti dari dunia
entertainment atau ia harus melanjutkannya? Semua itu sangat mengganggu pikiran
gadis bermata panda ini.
Ia menghela nafas membiarkan otaknya bekerja dalam
ketenangan.
Ponsel Anna kembali berdering hingga beberapa kali,
membuat Anna menyerah dan akhirnya mengangkat telfon dengan sangat terpaksa.
“Yak! Kenapa kau mematikan telefonnya?”
“Mianhae. Aku belum bisa menata hatiku saat ini. Jadi
aku belum ingin berhubungan dengan siapapun yang berkaitan dengan Korea.”
“Aku mengerti semua itu, dan aku juga turut bersedih
atas semua insiden ini. Tapi kau tak perlu khawatir lagi karena nanti malam
Baekhyun akan memberikan klarifikasi pada wartawan, dia yang mengatakan itu
semua padaku pagi ini.”
“Benarkah?”
“Tentu saja benar, aku tak pernah memberikan informasi
yang belum diverifikasi. Anna kembalilah ke Korea.”
“Maafkan aku Hani, tapi aku belum bisa kembali kesana.”
“Lalu kapan kau akan kembali eoh? Nan bogo sipeoo!”
“Aku juga merindukanmu. Mungkin sekitar tiga bulan lagi
aku akan kesana.”
“Yaakk! Itu terlalu lama. Bahkan Chanyeol, Baekhyun dan
Kyungsoo sangat merindukan caramu memberi lelucon. Jadi cepatlah kembali.”
DON’T TOUCH ME—CRYSTALZARRA
0 Response to "Don't Touch Me | Chapter 4 "
Post a Comment