Don't Touch Me | Chapter 4



I just wanted to disappear for a while, so, don’t search me!

 Anna menurunkan barang-barangnya dari dalam bagasi dengan bantuan sopir taksi yang tadi ia gunakan untuk menuju rumah neneknya di Indonesia. Ada perasaan yang membuatnya sangat gelisah untuk ini. Sebelum ia pergi, tidak ada satu pun kalimat perpisahan yang ia katakan pada teman-temannya terutama untuk Baekhyun. Ditambah lagi kejadian terakhirnya yang memarahi Baekhyun ketika bertengkar dengan Chanyeol. mungkin saja sekarang ini pemuda itu sudah sangat membenci dirinya.

“Anna, cucuku kau sudah kembali.”

Nenek Anna menyambut cucunya dengan sangat gembira. Bahkan ia sudah menyiapkan berbagai masakan untuk merayakan kepulangan cucu kesayangannya ke Indonesia. Paman dan Bibinya pun turut hadir di dalam rumah yang tak terlalu besar itu untuk menyambutnya.


 EXO’s Baekhyun
Anna Gilbert
EXO’s Chanyeol
Romance | PG | Chapter 4/7 | Rin_ @Cover Fanfiction Art | Crystalzarra,2015
Previous post : 1 | 2 | 3


“Nenek aku benar-benar merindukanmu.”

Nenek menyambut pelukan cucunya, “Terlebih lagi dengan Nenek, Anna.”

“Selamat datang di rumah kamu Na. Gimana hidup kamu di Korea? Pasti seru kan. Oya Na, kamu tahu nggak si Michelle itu minta sama tante supaya kita nyusulin kamu ke Korea. Eh tapi malah kamu udah pulang kesini.”

“Hehe iya nih tante. Disana Ayah punya restoran yang laris banget. Nanti kapan-kapan tante main kesana aja sama ngajak Michelle, dia kan K-popers gitu makanya pengen banget ke Korea.”

“Tante denger dari Chelsea katanya kamu jadi penyanyi disana, emang bener?”

Seketika kebahagiaan Anna tergantikan dengan badai yang sangat deras dan mengerikan yang berhasil memukulnya. Anna hanya diam menelan ludah. “Iya tante tapi kayanya sekarang Anna udah nggak mau jadi penyanyi lagi. soalnya sulit banget tante. Kalo gitu Anna mau keluar dulu ya tante, pengen ketemu sama Chelsea.”

Anna mengetuk sebuah pintu beberapa kali, mengucap salam dua kali, namun tidak ada jawaban. Untuk sekali lagi Anna mengucapkan salam dan sebuah seruan dari dalam terdengar hingga luar.

“Chels cepat buka pintunya, ada tamu!”

Suara yang dikenal Anna, itu adalah suara ibu Chelsea.

Pintu itu tertarik ke dalam dan menghadirkan seorang gadis berambut sebahu dengan wajah kusut membuka pintunya. Seketika matanya berbinar. “Annaaaaa!” teriaknya gembira dan langsung memeluk tubuh temannya yang sudah sangat lama ia rindukan.


“Kok nggak kabarin aku dulu sih kalo mau pulang ke Indo, kan bisa aku jemput siapa tau hehe.” Ujar Chelsea sembari memberikan segelas minuman pada Anna.

“Aku juga sebenernya belum ada niat pengen pulang kesini tapi tiba-tiba aja udah dibeliin tiket sama Ayah. Jadi mau nggak mau ya harus berangkat.”

“Gimana Na, Korea keren kan? kapan ya aku bisa kesana, kayanya cuman mimpi doang deh. oya Na kamu kan jadi pnyanyi yang sukses disana. yang aku tau kamu gabung di agency yang sama kaya EXO, jadi pasti kamu bisa ketemu mereka setiap hari kan? gimana gimana, mereka keren keren kan?”

“Chels kayanya aku nggak mau ngomongin tentang itu dulu deh. Tujuan aku kesini ya buat ngerefreshin otak supaya nggak keingetan semuanya tentang dunia entertainment yang bikin kepala aku sakit.”

“Emang kenapa sih?”

“Kamu belum lihat berita terbaru tentang aku ya?”

Chelsea menggeleng, “Emangnya apa?”

“Yaudahlah aku nggak mau ngomongin itu dulu.”

“Kayanya kamu nggak suka banget pas ngomongin berita itu, kenapa? Emangnya berita tentang apa sih, jangan-jangan berita tentang kejelekan kamu ya?”

Anna mengeluarkan ponselnya dari saku dan memainkan jarinya diatas layar, kemudian memberikan ponsel itu pada Chelsea. Seketika Chelsea yang membaca itu semua menjadi sangat shock dan sama sekali tidak percaya.

“Ya Allah Na. kok bisa gini sih?”

“Aku juga nggak tau Chels. Semuanya terjadi begitu aja. Aku nggak sadar sama sekali tentang semua ini.”

“Ya Allah, udah-udah tenang dulu ya Na. mending sekarang kamu certain apa yang sebenernya terjadi sama aku mungkin aja aku bisa bantu cari jalan keluarnya.”

Setiap hari Chelsea memantau dunia maya untuk mencari tahu apa-apa saja yang diberitakan tentang Anna. Selama lebih dari satu bulan. Namun sepertinya berita itu tidak dengan mudah menghilang begitu saja.

“Anna, liat ini.”

“Anna Gill seketika menghilang tanpa kabar setelah berita yang merangkupnya sebelum ini.”

“Setelah seenaknya berciuman dengan Baekhyun, gadis berhijab ini menghilang entah kemana.”

“Anna dikabarkan menghilang sesaat untuk menghindar dari publik.”

“Sebulan tanpa kabar, Anna Gill pergi dari Korea?”

“Aku yakin sekali kalau gadis itu memang benar-benar mesum. Setelah berciuman dengan oppaku bahkan ia kabur menjauhi oppa.”

“Kalau saja aku bertemu dengan Anna, aku berjanji akan melemparinya dengan telur.”

“Dasar gadis tidak tahu diri!”

“Bahkan agency tidak angkat bicara sama sekali untuk masalah ini. Sudah jelas pasti Anna lah yang bersalah. Aku sangat membencinya,”

Sebulir airmata menuruni pipinya, Anna mengis membaca berita maupun hujatan netizen mengenai dirinya. Itu semua sangat menyakitkan.

Chelsea memeluk sahabatnya, “Udahlah Na. semua ini pasti bakal lenyap. Waktu kamu kembali ke Korea, semua ini akan hilang. Nggak akan ada orang yang inget sama kejadian ini lagi. jadi kamu cuma perlu tinggal disini untuk beberapa bulan ke depan.”

Ponsel Anna berdering, membuatnya harus mengangkat nomor tidak di kenal itu. “Halo Assalamualaikum?”

“Annaaa! Ini benar-benar kau.” Suara dari seberang sana terdengar sangat girang.

“Hani-ah?”

“Bagaimana kabarmu disan—”

“Kenapa dimatiin Na? dari siapa?”

“Temen yang ada di Korea Chels.”

Chelsea diam dan kembali mengambil alih laptop milik Anna. Sedangkan gadis berhijab itu menatap jendela kamarnya dalam beberapa detik, kemudian beralih pada sebuah mantel yang bertengger manis di sudut kamarnya. Itu milik Baekhyun yang belum sempat ia kembalikan.

Melihat mantel Baekhyun, Anna menjadi rapuh. Ia sangat bingung dengan apa yang akan ia lakukan di esok hari. Apa ia harus menetap di Indonesia atau ia harus kembali ke Korea, apakah ia harus berhenti dari dunia entertainment atau ia harus melanjutkannya? Semua itu sangat mengganggu pikiran gadis bermata panda ini.

Ia menghela nafas membiarkan otaknya bekerja dalam ketenangan.

Ponsel Anna kembali berdering hingga beberapa kali, membuat Anna menyerah dan akhirnya mengangkat telfon dengan sangat terpaksa.

“Yak! Kenapa kau mematikan telefonnya?”

“Mianhae. Aku belum bisa menata hatiku saat ini. Jadi aku belum ingin berhubungan dengan siapapun yang berkaitan dengan Korea.”

“Aku mengerti semua itu, dan aku juga turut bersedih atas semua insiden ini. Tapi kau tak perlu khawatir lagi karena nanti malam Baekhyun akan memberikan klarifikasi pada wartawan, dia yang mengatakan itu semua padaku pagi ini.”

“Benarkah?”

“Tentu saja benar, aku tak pernah memberikan informasi yang belum diverifikasi. Anna kembalilah ke Korea.”

“Maafkan aku Hani, tapi aku belum bisa kembali kesana.”

“Lalu kapan kau akan kembali eoh? Nan bogo sipeoo!”

“Aku juga merindukanmu. Mungkin sekitar tiga bulan lagi aku akan kesana.”

“Yaakk! Itu terlalu lama. Bahkan Chanyeol, Baekhyun dan Kyungsoo sangat merindukan caramu memberi lelucon. Jadi cepatlah kembali.”



DON’T TOUCH ME—CRYSTALZARRA

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Don't Touch Me | Chapter 4 "

Post a Comment