Jam kosong
karena guru ada rapat mendadak seolah menjadi kesenangan tersendiri bagi siswa
kelas 3-2, terlebih kelas itu kebanyakan ditempati oleh anak-anak pemalas.
Mungkin hanya tiga sampai lima siswa yang rajin; meluangkan waktu untuk membaca
materi. Sisanya, tentu saja mengobrol, tidur, pergi ke kantin, dan bermain gadget.
“Hun..
pinjam ponselmu, boleh?” pinta El dengan nada manja. Dibumbui dengan mata bulat
berbinar.
Siswa
berkulit pucat itu mendengus pasrah, “Buat apa?” tanyanya seraya menyerahkan
ponsel bermerek.
“Buat apa
lagi?” sahut El yang langsung ngacir ke tempat duduknya yang ada di nomor dua
dari belakang. Sehun hanya menggelengkan kepala melihatnya.
By the way, jam kosong yang terlalu lama juga
membosankan. Terutama bagi Sehun yang hanya bengong di tempat duduknya. Melihat
anak-anak lain yang sibuk dengan urusannya masing-masing. Mungkin inilah saat
untuk mengambil ponselnya.
Sehun
bangkit dari bangkunya dengan terpaksa karena El tak jua memperhatikannya meski
sudah dipanggil berkali-kali. Ia harus melewati dua bangku yang dihuni
orang-orang somplak—Baekhyun, Chanyeol, Kai, Chen— yang terus-terusan meledekinya
‘mayat hidup’.
“Berikan
padaku,” titah Sehun yang langsung menengadahkan tangan.
“Huh?
Pon-selmu?” Sehun mengangguk, “Ah.. sekarang?” sekali lagi Sehun mengangguk
membenarkan, “Eng.. sebentar lagi?”
Baiklah,
melihat wajah El seperti ini membuat Sehun muak dan membuatnya langsung merebut
ponsel dan melengang tanpa berucap sepatah katapun.
Sehun
kembali ke tempat duduknya dan berniat memainkan ponselnya tapi—“Hah? Tinggal
sepuluh persen? Yang benar saja,” decihnya seraya membuka lock screen. Seketika mata Sehun mengembang dan menoleh ke
belakang.
“EEEELLLL!!!”
teriaknya frustasi yang hanya dibalas cengiran tak berdosa. Sehun mendengus
kesal seraya memainkan jemari diatas layar untuk mengapus seratus dua puluh
foto milik El, SERATUS DUA PULUH FOTO MILIK GADIS NARSIS.
—end
0 Response to "120 Selca(s)"
Post a Comment